Page 86 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 86
Tak satu pun manusia berpapasan dengannya. Jalu melepas ikat kepala yang menempel di
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Jalu merasa keningnya. Kain batik khas Sunda itu dibeber. Lembab.
tidak kerasan di Kampung Naga. Mendadak semua Namun, tak ada pilihan lain. Tangan kanannya
hal buruk yang menurutnya melekat di Kampung menggosok-gosokkan kain itu ke kepalanya. Rasa
Naga terpampang di depan mata. Kampung Naga yang pusing mulai menggerogoti.
membuatnya harus menyewa listrik akibat aturan adat, Ijad datang sambil menjulurkan segelas teh panas.
Kampung Naga yang suka sekali mengurusi urusannya, Ah, Jalu merasa lega sekaligus gembira. Tumben,
juga Kampung Naga yang tak mengizinkannya masuk pikirnya. Ijad memberinya teh panas tanpa diminta.
ke Hutan Biuk. Dia benci sekali pada Kampung Naga.
“Gimana?” sambar Jalu setelah menyambar teh
Mendadak kerinduannya kepada Abah makin panas di hadapannya.
membesar. Jujur saja, sebelumnya keinginan Jalu
ke Jepang hanya untuk melihat Desa Shirakawa dan “Hem, apa kata saya. Kurang bumbu, Lu. Bombastis,
dan Kuil Kiyomizudera. Meski dua lokasi tersebut gitu lo. Konten kita kan enggak seperti punya kakaknya
berjauhan di dunia nyata, tetapi keduanya merupakan artis eta. Jadi, kudu main di judul, ” ucap Ijad.
inspirasi setting tempat komik Haruto. Namun, kini, Jalu memandang tanda jempol ke atas pada video
dia ingin menyusul Abah. Jika memungkinkan, yang sudah susah payah dibuatnya. Jumlahnya tak lebih
dia ingin tinggal dan bersekolah di sana. Dia ingin banyak dari jumlah penduduk Kampung Naga dan
menjadi warga Sanaga, warga Kampung Naga yang teman-teman sekelasnya. Padahal, dia juga berusaha
tinggal di luar. mengirimkan link videonya pada naravlog-naravlog
Jalu sampai di rumah Ijad dengan basah kuyup. yang mempunyai nama besar di bidang wisata,
Begitu duduk, badannya mulai diserang gigil yang lingkungan, dan budaya, berikut situs-situs milik
hebat. Rasa dingin yang mengerikan mendatangkan pejabat pemerintahan.
mual. Rasa kecewa yang tak kalah hebat dari rasa dingin “Padahal, saya sudah nge-tag ke artis-artis,
ikut menghampiri. selebgram, sama para gamer lo, Lu!” tutur Ijad.
“Euleuh. Sudah tahu hujan deras masih pergi ke “Memangnya berpengaruh? Kan bukan bagian dari
sini! Kocak nih anak!” Meski tergopoh-gopoh, Ijad ketertarikan mereka?” ucap Jalu, sangsi.
tampak tak bisa menghilangkan aksen gaul ala naravlog
saat berbicara.
78 Mengejar Perang Dingin 79
Bab 8
Haruto