Page 89 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 89
“Bae weh. Siapa tahu ada yang nyangkut,” kata Ijad Pelipis Jalu terasa berdenyut. Jalu di jalan buntu.
cuek. Ternyata, tak segampang itu. Batu sandungan yang
Jalu geleng-geleng kepala. Dia berusaha dihadapinya begitu besar. Namun, tekadnya lebih bulat
meyakinkan diri untuk tidak berputus asa lebih awal. dari sebelumnya. Dia harus menyusul Abah ke Jepang.
Meskipun jauh di lubuk hatinya, Jalu juga merasa Tidak ada kompromi lagi.
khawatir. “Silakan, weh,” putus Jalu.
“Ada dua pilihan, Lu, kita bikin judul yang “Eh, serius ini teh?” tanya Ijad terdengar terperanjat.
bombastis atau kita harus sewa kreator konten lain Jalu mengangguk tanpa tenaga.
yang sudah terkenal untuk mengulas video kita.
Endorse, endorse,” ungkap Ijad. “Nanti kalau dimarahi, gimana?” tanya Ijad
memastikan.
Jalu tahu maksud berita bombastis yang diusulkan
Ijad, dengan menambahkan judul dan hashtag heboh. Jalu makin pusing. Bukankah dia yang tadi yang
Meskipun, isinya tidak demikian. Ijad menyarankan mengatakan kurang bumbu? Tak mungkin kan dia
untuk menambah gambar dari luar yang bisa diambil manambahkan bumbu lotek?
dari Kampung Naga, agar lebih meyakinkan. Ijad
bahkan menunjukkan contoh-contoh konten dengan
judul yang didominasi warna merah dan kuning
tersebut. Namun, Jalu menolaknya mentah-mentah.
Dia yakin orisinalitas cerita Kampung Naga sangat
menjual. Buktinya, banyak sekali para peneliti seperti
Kazu, datang ke Kampung Naga.
“Semua orang juga melakukan itu,” kilah Ijad
berusaha meyakinkan.
Huh!