Page 94 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 94
Jalu kenal dengan latar ini. Jalan menuju Desa “Mengapa?” tanya Jalu sambil mengernyitkan
Shirakawa. Jalu ingat, jalan ini dilalui Haruto saat kening. Dia berusaha memahami konteks pembicaraan
menggendong sahabat karibnya, Ishikawa Sandayu, lawan bicaranya.
yang terluka setelah berduel dengannya. Saat itu, Berbagai pertanyaan berkecamuk di hati Jalu.
Ishikawa marah besar karena menganggap Haruto Apakah Klan Kurogumo kembali menyerang Shirakawa?
sudah mengkhianati persahabatan mereka. Jalu begitu Bukankah di pertandingan terakhir mereka berhasil
memfavoritkan episode ini.
dipukul mundur? Ataukah ada klan baru yang menyerang?
“Ninja yang melanggar peraturan disebut sampah. Bukankah Haruto sudah berhasil mempersatukan
Tapi, ninja yang meninggalkan sahabatnya lebih buruk mereka dan menjadi bagian dari pasukan perdamaian?
dari sampah,” kata Haruto waktu Ishikawa menolak Memikirkan itu semua, membuat Jalu begidik.
digendong pulang. Kalimat tersebut begitu menancap “Pendapat orang-orang di internet yang meng-
di Hati Jalu. hancurkannya,” kata anak itu.
Ya, tak lama lagi Jalu akan sampai di Shirakawa.
Jalu berusaha memacu semangat. Namun, rasanya, Pendapat orang-orang, eja Jalu dalam hati. Apakah
jalan setapak itu makin panjang. Jalu bahkan belum maksudnya komentar netizen? Namun, mengapa?
melihat pintu gerbang besar berwarna merah itu. Tidak, tidak, tolak Jalu. Jalu belum melihat Desa
Shirakawa. Kenapa sudah hancur? Hancur karena
“Desa Shirakawa sudah hancur,” kata seseorang pendapat orang-orang di internet? Apa-apaan ini?
yang sedang berjalan di sebelahnya.
Jalu kembali menoleh ke arah Haruto. Namun,
Jalu menoleh. Di sebelahnya duduk seorang mengapa wajahnya mirip dengan Ijad? Ataukah itu Ijad
pendekar berbaju kuning. Rambutnya berdiri seperti bergaya Haruto?
miliknya, tetapi senada dengan baju yang dipakainya.
Di keningnya, seutas ikat kepala berwarna biru. Jalu gelagapan. Perasaan Jalu gamang. Dia mulai
Penampilannya mengingatkan Jalu pada seseorang memahami bahwa dia sedang bermimpi. Dia ingin
yang sudah sangat dikenalnya. Jalu merasa sangat akrab. bangun dari tidurnya, namun tak menemukan kunci
untuk keluar dari ruang mimpi itu. Tiba-tiba Utari
Haruto, pikir Jalu. datang sambil menarik lengannya.
“Sebaiknya kamu pulang saja,” kata Haruto. “Pulang saja, Desa Shirakawa ada di Kampung
Naga,” kata Utari.
86 Mengejar Pertarungan dalam Diri 87
Bab 9
Haruto