Page 96 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 96

Jalu berkeras. Dia belum                            ke dalam mulutnya. Tak ayal, selama lima hari, Jalu nyaris
                                    berangkat,  mengapa  harus                              berbaring saja di kamarnya. Selama itu pula, Jalu hanya
                                    pulang? Jalu tidak mau. Jalu                            melihat  Ambu  yang  mondar-mandir  mengurusnya.
                                    harus  melihat  sendiri.  Dia                           Sesekali, Uwak Tatang datang, terutama saat Jalu ingin
                                    berkeras untuk melanjutkan                              pergi ke jamban.
                                    perjalanan.  Dia  tak  mau                                  Pada  hari  keenam,  Jalu  baru  merasa  lebih  baik
                                    pulang,  apalagi  bersama                               dan bisa duduk tanpa dibantu oleh Ambu. Dia bahkan
                                    Utari. Dia masih ingat ulah                             sudah  bisa  ke  kamar  mandi  tanpa  bantuan  Uwak
                                    sepupunya itu, sore tadi.                               Tatang, seperti pagi ini.
                                        Saat  itulah,  sayup-sayup                              “Tadi Ijad ke sini. Beberapa kali sih tapi pas Jalu tidur.
                                    terdengar  suara  Ambu  yang                            Ambu  tidak  mengizinkannya  membangunkanmu,”
                                    sedang merapal doa. Doa itu                             ungkap Ambu. Jalu baru saja masuk rumah dan berniat
                                    begitu  dekat.  Dia  tahu  doa                          ke kamarnya lagi.
                                    itu selalu dilantunkan ibunya
                                    saat dia sedang sakit.                                      “Apa katanya?” tanya Jalu dengan suara pelan.
                                        Sakit!                                                  “Bilangnya  penting,  tapi  enggak  bilang,”  kata
                                                                                            Ambu.
                                        Seketika  sekujur  tubuh
                                    Jalu   terasa   sakit.   Rasa                               Jalu tak bermaksud memikirkannya lebih jauh. Dia
                                    gigil   yang     sebelumnya                             masih  ingin  tidur  sampai  puas.  Dia  terus  berbaring.
                                    menghantam  kini  berubah                               Lima  hari  hibernasi  dirasa  belum  cukup  bagi  Jalu.
                                    menjadi  demam  yang  tak                               Memang,  kini  badannya  lebih  ringan.  Namun,  dia
                                    kunjung surut. Tidak itu saja,                          masih ingin berlama-lama dengan rasa malas. Namun,
                                    Jalu juga merasa lambungnya                             Jalu juga penasaran pada proyek vlog mereka.
                                    dikoyak oleh rasa mual yang                                 “Mbu, Jalu ke Ijad dulu, ya,” kata Jalu.
                                    tak  tertahankan,  sehingga                                 “Sudah,  istirahat  dulu.  Kamu  baru  saja  sembuh,”
                                    memuntahkan  apa  saja  yang                            kata Ambu. Jalu mengangguk.
                                    berusaha  dimasukkan  Ambu




            88        Mengejar                                                                                        Pertarungan dalam Diri  89
                                                                                                                                  Bab 9
                      Haruto
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101