Page 99 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 99

“Kalau begitu, Jalu pergi berjemur saja,” ujar Jalu.   Jalu  melihat  orang-orang  itu  menoleh  ke
 Jalu  segera  melangkah  ke  luar  begitu  melihat  Ambu   arahnya. Namun, mereka tetap cuek dan melanjutkan
 mengangguk.   pekerjaannya.
 Jalu  berjalan  perlahan  menuju  Sungai  Ciwulan.   “Tidak boleh masuk. Cepat pergi,” tukas Jalu, galak.
 Tak  lama  kemudian,  dia  duduk  di  gubuk  yang   Suaranya yang mendengung membuat perintahnya tak
 menghadap ke Hutan Biuk. Jalu ingat, gubuk itu pula   terdengar jelas.
 yang didudukinya saat dia mengambek, sebelum Abah   Jalu tak punya pilihan lain, dia turun ke sungai dan
 pergi ke Jepang. Mata Jalu memandang Hutan Biuk dan   menyusul mereka. Namun, Jalu terperagah saat kamera
 mendengar bebunyian yang disuguhkan di sana. Udara   justru terarah kepadanya. Saat sudah dekat, Jalu berusaha
 Kampung  Naga  kembali  membelai  wajah  Jalu  yang   menghalangi kamera itu agar tak merekam wajahnya.

 masih  terlihat  kuyu.  Segar  sekali.  Matahari bersinar

 sangat  lembut, membuat  tubuh  Jalu  terasa hangat.  “Maaf.  Seharusnya,  Anda  sekalian  tidak  boleh

               mendekati  Hutan  Biuk,”  kata  Jalu  berusaha  ramah.
 Jalu memejamkan mata, berusaha    “Anda tamu di Kampung Naga?”





 menerima energi dari setiap

 benda    yang   menyentuh
 kulit   dan    pera-saannya.
 Namun,    kegia-tannya
 terganggu.  Bebe-rapa orang




 tak dikenal berkelebat  di depannya.


 Mereka berusaha memasuki  Hutan
 Biuk, setelah  berjalan dari


 arah  bendungan.  Sejumlah
 peralatan    seperti    kamera,
 tripod, lampu, dibawa serta.



 Apakah sedang ada tamu? Mengapa
 orang  itu  tidak  didampingi  oleh  warga
 Kampung Naga?
 “Hoi, menjauh dari sana!” Jalu berteriak kencang.
 90  Mengejar
 Haruto
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104