Page 15 - BAB 3. Teknik tes
P. 15

5.  Tes Tindakan (Performance Test)
                                  Tes tindakan adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam
                             bentuk  perilaku,  tindakan,  atau  perbuatan  di  bawah  pengawasan  penguji
                             yang  akan  mengobservasi  penampilannya  dan  membuat  keputusan
                             tentang  kualitas  hasil  belajar  yang  dihasilkannya  atau  ditampikannya.
                             Peserta  didik  bertindak  sesuai  dengan  apa  yang  diperintahkan  dan
                             ditanyakan.  Tes  tindakan  dapat  digunakan  untuk  menilai  kualitas  suatu
                             perkerjaan yang telah selesai dikerjakan oleh peserta didik, termasuk juga
                             keterampilan  dan  ketepatan  menyelesaikan  suatu  pekerjaan,  kecepatan
                             dan  kemampuan  merencanakan  suatu  pekerjaan.  Tindakan  atau  unjuk
                             kerja  yang  dapat  dinilai  seperti:  memainkan  alat  musik,  bernyanyi,
                             membaca  puisi/  mdeklamasi,  menggunakan  peralatan  laboratorium,  dan
                             mengoperasikan suatu alat.
                                  Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
                             yang menuntut peserta didik menunjukkan unjuk kerja. Cara penilaian ini
                             dianggap  lebih  otentik  daripada  tes  tertulis  karena  apa  yang  dinilai  lebih
                             mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
                                  Contoh tes tindakan :
                             “Coba  tunjukkan  di  depan  kelas  bagaimana  cara  mengajar  dengan
                             menggunakan model pembelajaran aktif tipe jigsaw”
                                  Tes  jenis  ini  sangat  bermanfaat  untuk  memperbaiki  kemampuan/
                             perilaku  peserta  didik,  karena  secara  objektif  kesalahan-kesalahan  yang
                             dibuat oleh peserta didik dapat diamati dan diukur, sehingga menjadi dasar
                             pertimbangan untuk praktik selanjutnya. Sebagaimana jenis tes yang lain,




                                                                                                     10
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19