Page 127 - qowaid
P. 127
QAWA’ID FIQHIYYAH
Contoh-contoh dari kaidah cabang ini adalah sebagai
berikut:
1) Akad salam. Akad ini merupakan akad yang menjual
barang yang belum wujud asal sifat-sifatnya atau
contohnya telah ada. Pada dasarnya akad ini tidak
diperbolehkan karena bertentangan dengan qiyas yaitu
menjual barang yang belum ada wujudnya. Dalam hal
ini akad salam ini diperbolehkan karena dapat
memberikan kemudahan dalam transaksi dan menjadi
kebutuhan umum.
2) Seorang guru wanita yang mengajar di kelas siswa
putra ataupun sebaliknya. Pada dasarnya seorang
wanita tidak diperbolehkan melihat pria lain ataupun
sebaliknya tanpa adanya hajat. Hukum ini akan berbeda
jika dalam rangka belajar mengajar ataupun transfer
ilmu maka diperbolehkan sebab adanya kebutuhan
sekelompok orang.
F. Rangkuman
Kaidah Keempat
ُلازُي َ ُ ررَّضلا
َ
“Kemudharatan (harus) dihilangkan”
Kaidah ُلاَزُي ُ ر َ رَّضلا ini memiliki pengertian bahwa
kemudharatan yang terjadi harus dihilangkan. Kaidah
tersebut juga berarti bahwa segala sesuatu yang
mendatangkan bahaya hendaknya dihilangkan. Kaidah
tersebut di atas kembali kepada tujuan untuk
merealisasikan maqashid al-syari’ah dengan menolak yang
mafsadah, dengan cara menghilangkan kemudharatan atau
setidaknya meringankannya.
Kaidah Furu’iyyah
Kaidah-kaidah yang merupakan cabang dari kaidah ُلا َزُي ُ ر َ رَّضلا
antara lain:
ْ
ُ
ِتار ْ وظْحملا ُحْيبُت ُتار ْ و ُ رَّضلَا
َ
َ
ِ
َ
ُ
اَهرَدَقب ُ رَّدَقُي ِتار ْ و ُ رَّضلِل عْيبأام
ِ ِ
َ ِ َ
َ
ْ
ناَكْملإا ردَقب ُعَفْدُي ُ ررَّضلا
ِ ِ
َ
ِ
ِ
ْ
ماعلا ررَّضلا عفَدِل ُ صاَخلا ُ ررَّضلا ُلَّمَحَتَي
َ
ِ َ
َ
ِ
ْ
ْ
ر ْ وُسْعمل اب ِ ُ طَقْسُيَلَ ُ ر ْ وُسْيملَا
َ
َ
ِ
ْ
ْ
ريَغلا َّقَح ُلِطْبُي ُ رارِطْض ِلَا
ْ
ِ
َ
116