Page 14 - qowaid
P. 14
QAWA’ID FIQHIYYAH
َّ
َ
“ س ْ رَّدلا ُتْهقَف” yang berarti “saya memahami pelajaran itu”.
8
Pengertian itu sesuai dengan arti fikih dalam salah satu hadis
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
.نْيِ دلا ىِف ُهْهِقَفُي ا ً رْيَخ ِهب ُهللا ِدرُي ْ نم
ِ
ِ
ِ
َ
“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik
di sisi-Nya, niscaya diberikan kepadanya pemahaman yang
mendalam dalam pengetahuan agama”.
Menurut istilah (terminologi), fikih pada mulanya
berarti pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh
ajaran agama, baik berupa akidah, akhlak, maupun amaliah
(ibadah), yakni sama dengan arti syariah islamiyyah. Namun,
pada perkembangan selanjutnya, fiqh diartikan sebagai
bagian dari syariah islamiyyah, yaitu pengetahuan tentang
hukum syariah islamiyyah yang berkaitan dengan perbuatan
manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil
dari dalil-dalil yang terperinci.
9
Dalam pandangan Wahbah az-Zuhaili, terdapat
beberapa pendapat tentang definisi kata al-fiqh. Beliau
mengutip pendapat Abu Hanifah yang mendefinisikannya
sebagai berikut:
10
ُ
ْ
َ
َ
اهْيلَع ام و اهل ام ِ سفَّنلا ةَفرْعم
َ
ِ َ
َ
َ َ َ
“pengetahuan seseorang tentang apa yang menguntungkan
dan apa yang merugikan.”
Selain itu Wahbah az-Zuhaili juga mengutip ulama
kalangan Syafi‘iyyah yang mendefinisikan al-fiqh sebagai
berikut:
ْ
ْ ْ
ْ
َّ َ
َ ْ
ْ َّ
.ِةَّيِلْيصفتلا اهِتلِدأ ْ نِم ِبسَتكُملا ِةَّيِلمعلا ِةَّيِع ْ رَّشلا ماَكْحلأا ب ملِعلا
ِ
َ
َ َ
ِ ُ
ِ
َ
“Pengetahuan tentang hukum syara’ yang berhubungan
dengan amal perbuatan, yang digali dari dalil yang terperinci.”
Fiqh adalah hukum Islam yang tingkat kekuatannya
hanya sampai dzan, karena ditarik dari dalil-dalil yang dzanni.
Bahwa hukum fiqh itu adalah dzanni sejalan pula dengan kata
“al-muktasab” dalam definisi tersebut yang berarti
8 Rachmat Syafe’i, Fikih Mu’amalat, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), hlm.13.
9 Ibid, hlm. 13-14.
10 Satria Effendi dan M. Zaeni, Usul Fikih, (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 2.
3