Page 18 - qowaid
P. 18
QAWA’ID FIQHIYYAH
atau furu’ yang baru serta senantiasa wujud dalam
masyarakat.
15
Pada dasarnya karena permasalahan fiqh serta furu’
atau perinciannya terlalu banyak dan luas, maka perlu adanya
penetapan prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah tertentu agar
menjadi mudah untuk menggolongkannya. Sebagian ulama
memasukkannya ke dalam lima kaidah asas.
2. Faktor Kemunculan
Kaidah fiqhiyyah ini muncul sebagaimana yang
dijelaskan oleh para ulama dan fakta sejarah ialah karena
terdapat nash-nash yang dapat ditafsirkan dengan beraneka
macam. Antara lain; ada nash yang berbentuk umum yang
merangkumi pelbagai masalah, dan ada nash yang mutlaq
yang mana melahirkan pendapat-pendapat untuk
mengikatnya atau untuk memuqayyadkannya.
Selain itu, kaidah fiqhiyyah ini juga muncul akibat
terdapat kaidah-kaidah umum yang berasaskan adat
kebiasaan yang muncul dalam perkembangan hidup manusia
dari satu generasi ke satu generasi lain untuk disesuaikan
dengan masalah-masalah hukum furu’. Untuk itu diperlukan
sumber-sumber akal fikiran dan perbuatan yang terus
menerus sebagai adat atau ‘urf untuk mengeluarkan hukum
yang fleksibel. Di samping itu juga untuk menangani persoalan
yang saat ini sedang terjadi maupun yang akan terjadi di
tengah-tengah masyarakat.
G. Kitab-Kitab Kaidah Fiqh
1. Kitab-Kitab Kaidah Fiqh Mazhab Hanafi
a. Ushul al-Karkhi (260-340 H) yang lebih dikenal
dengan Abu Hasan al-Karkhi yang di dalamnya
memuat 37 kaidah fikih. Di antara kaidah fiqh yang
terkandung dalam kitab tersebut ialah:
َ
َ
َ
ِ كَّشلاب ُل ْ وُزَي َ لَ نْيِقَيلاب َتَبث ام َّنأ ُلْصلأا -
ِ
َ
ِ
ِ
ُ
َّ
َ
َ
,ُهل ْ وَق ُل ْ وَقلاَف رِهاظلا ُهَدَعاس ْ نم َّنأ ُلْصلأا -
َ
َ
َ
َّ
َ
رِهاظلا ف َ لَ ِ خ يِعَّدَي ْ نم يلَع ُهن يَبلاو
َ
ِ
َ
ِ
َ
َ
َ
َ ْ
َ
َ
َ
ِةلاَقملِل امَك ِةل َ لَِ دلا ْ نِم ِةلاحلِل َّنأ ُلْصلأا -
َ
َ
َ
15 Ali Ahmad al-Nadwi, al-Qawa’id al-Fiqhiyyah, Cet.V, (Beirut: Darul Qalam,
2000), hlm. 308.
7