Page 43 - qowaid
P. 43

QAWA’ID FIQHIYYAH



                           1. Penetapan hukum secara berangsur-angsur dalam
                              kurun waktu 22 tahun beberapa bulan.
                           2. Rasulullah menetapkan hukum sekedar keperluan
                              saja.
                           3. Penetapan hukum yang sifatnya memudahkan dan
                              meringankan beban.
                           4. Mensyariatkan hukum yang sejalan dengan
                              kemaslahatan manusia.

                       Periode Sahabat
                             Pada periode ini kalangan sahabat dalam merumuskan
                       kaidah  fiqh masih sederhana, tidak memiliki rumusan yang
                       sistematik  dan  ilmiah.  Penetapan  hukum  baru  yang  tidak
                       terdapat  dalam  al-Qur’an  dan  al-Hadits  terus  berkembang
                       hingga zaman tabi’in. Hal ini menunjukkan bahwa ijtihad pada
                       masa sahabat terhenti hanya sebagai wacana.

                       Periode Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in
                             Pada zaman Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, itulah awal dari
                       adanya penulisan dan pembukuan ushul fiqh mulai abad ke-2
                       hingga  abad  ke-4  Hijriyah.  Pada  masa  itu  juga  fiqh  mulai
                       berkembang  pesat.  Setelah  Rasulullah  meninggal  muncul
                       gerakan  pemikiran  di  kalangan  para  sahabat  yang
                       dipengaruhi  oleh  gerakan  dan  benturan  politik.  Dari  situ
                       munculah dua kekuatan pemikiran besar yang menginsipirasi
                       dan  memengaruhi  perkembangan  metodologi  hukum  Islam
                       dan perkembangan Islam di dunia.
                       Pertama  Golongan  yang  memandang  Islam  dengan
                       pendekatan  tekstual.  Golongan  kedua  memandang  Islam
                       dengan pendekatan kontekstual. Dari dua kekuatan pemikiran
                       tersebut  di  atas,  terjadi    paradigma  berfikir  yang  berbeda
                       karena dilatarbelakangi kehidupan sosial dan intelektual yang
                       berbeda  pula,  yang  pada  gilirannya  melahirkan  benturan
                       pemikiran.  Hasil  akhir  daripada  dua  pemikiran  kelompok
                       tersebut, maka lahirlah ushul fiqh dan istilah-istilah fiqh. Kitab
                       ushul fiqh yang mula-mula ditulis dan dibukukan ialah kitab
                       al-Risalah karangan Imam Syafi’i. Selanjutnya, pada masa itu
                       kegiatan ijtihad hanya bertumpu pada ahli fiqh saja.

                       Periode Perkembangan dan Pembukuan




                                                   32
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48