Page 34 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 34

4.  Perubahan Iklim Global
                        Setiap daerah di dunia menyumbang emisi karbon, entah melalui industri, transportasi,
                   atau pembakaran hutan. Akumulasi dari semua itu menyebabkan perubahan iklim global.
                   Hujan  yang  tidak  menentu,  suhu  yang  semakin  panas,  badai  yang  lebih  kuat,  hingga
                   kekeringan  berkepanjangan  adalah  akibat  dari  akumulasi  aktivitas  lokal  di  seluruh  dunia.

                   Dengan kata lain, krisis iklim global adalah hasil dari jutaan tindakan lokal yang terjadi setiap
                   hari.




                   Menurut  World  Air  Quality  Report  2024,  hanya  ada  tujuh  negara  di  dunia  yang  memenuhi
                   standar PM₂.₅ tahunan WHO ≤ 5 µg/m³, sementara 91,3% negara lain melampaui batas tersebut
                   (IQAir, 2024). Beberapa negara dengan polusi tertinggi adalah Chad 91,8 µg/m³ (18 kali lipat
                   standar  WHO),  Bangladesh  78,0  µg/m³  (15  kali  lipat),  Pakistan  73,7  µg/m³  (14  kali  lipat),
                   Republik  Demokratik  Kongo  58,2  µg/m³  (11  kali  lipat),  dan  India  50,6  µg/m³  (10  kali  lipat)
                   (IQAir,  2024).  Secara  global,  hanya  17%  kota  yang  memenuhi  standar  udara  sehat  WHO,
                   sementara 83% lainnya  masih berada  pada kategori tidak aman  (AP  News, 2024). Kondisi ini
                   menegaskan  bahwa  pencemaran  udara  adalah  isu  lintas  negara,  karena  partikel  halus  (PM₂.₅)
                   dapat berpindah melalui angin dan pola iklim, sehingga emisi di satu negara dapat memengaruhi
                   kualitas  udara  di  negara  lain  (Clarity,  2024).  Oleh  karena  itu,  analisis  matematis  seperti
                   menghitung  rasio,  selisih,  maupun  visualisasi  data  lintas  negara  menjadi  penting  untuk
                   memahami dampak polusi, serta menyadarkan kita bahwa tindakan lokal dalam mengurangi emisi
                   ikut berkontribusi nyata terhadap kualitas udara global (IQAir, 2024)..
























                                                                                                         26
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39