Page 30 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 30

pesisir  berisiko  tenggelam.  Bayangkan,  bagaimana  nasib  kota-kota  besar  seperti  Jakarta,
                   yang sebagian wilayahnya sudah berada di bawah permukaan laut?
                        Mitigasi  pemanasan  global  bisa  dilakukan  dengan  mengurangi  emisi  karbon,
                   menggunakan energi terbarukan, dan mengubah pola konsumsi kita. Apakah Anda sudah
                   mulai  berkontribusi?  Misalnya,  dengan  menghemat  listrik,  menggunakan  transportasi

                   umum, atau menanam pohon? Tindakan kecil itu mungkin tampak sederhana, tetapi jika
                   dilakukan bersama-sama akan memberi dampak besar bagi bumi.




                   Bayangkan jika rumah kita bisa terasa sejuk tanpa harus menyalakan AC seharian, atau terang
                   di siang hari tanpa banyak lampu listrik. Inilah konsep rumah hemat energi! Dengan rekayasa
                   sederhana,  kita  bisa  merancang  rumah  yang  ramah  lingkungan  sekaligus  efisien  dalam
                   penggunaan energi. Misalnya, rumah didesain dengan banyak ventilasi silang agar udara dapat
                   mengalir bebas sehingga ruangan lebih sejuk. Atap bisa dibuat miring dengan lapisan penahan
                   panas, atau menggunakan genteng berwarna terang agar sinar matahari tidak terlalu menyerap.
                   Jendela  besar  di  sisi  yang  tepat  akan  membantu  cahaya  alami  masuk,  sehingga  penggunaan
                   lampu  listrik  di  siang  hari  bisa  berkurang.  Bahkan,  jika  memungkinkan,  panel  surya  dapat
                   dipasang  di  atap  untuk  menghasilkan  listrik  sendiri  dari  energi  matahari.  Dengan  rekayasa
                   sederhana  seperti ini, kita tidak  hanya  menghemat biaya listrik, tetapi juga ikut  mengurangi
                   emisi karbon yang menjadi penyebab pemanasan global.


                   4.  Sampah Plastik
                        Setiap kali kita berbelanja, minum air kemasan, atau membeli makanan siap saji, tanpa
                   sadar kita menambah jumlah sampah plastik di bumi. Plastik memang praktis, ringan, dan
                   murah.  Tetapi,  tahukah  Anda  bahwa  plastik  membutuhkan  ratusan  tahun  untuk  terurai?
                   Bayangkan, plastik sekali pakai yang Anda buang hari ini mungkin masih ada hingga cucu-
                   cucu kita lahir nanti.
                        Sampah plastik tidak hanya menumpuk di darat, tetapi juga mengalir ke laut. Hewan
                   laut  seperti  penyu,  paus,  dan  burung  laut  seringkali  mati  karena  menelan  plastik  yang
                   mereka kira makanan. Apakah Anda pernah melihat gambar paus yang terdampar dengan
                   perut penuh plastik? Itu adalah kenyataan pahit dari kebiasaan konsumsi kita.
                        Solusinya? Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, membawa tas belanja sendiri,

                   menggunakan  botol  minum  isi  ulang,  dan  mendukung  inovasi  produk  ramah  lingkungan.
                   Pertanyaan untuk kita: maukah kita sedikit repot demi mengurangi kerusakan lingkungan,
                   atau tetap memilih jalan mudah yang justru merusak bumi?





                                                                                                         22
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35