Page 29 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 29
2. Kerusakan Hutan
Hutan adalah paru-paru dunia, tempat hidup jutaan spesies, serta penjaga
keseimbangan iklim. Namun, apa yang terjadi saat ini? Hutan-hutan di berbagai belahan
dunia, termasuk Indonesia, terus menyusut akibat penebangan liar, alih fungsi lahan
menjadi perkebunan, dan kebakaran hutan. Pernahkah Anda membaca berita tentang kabut
asap yang menyelimuti kota-kota akibat kebakaran hutan? Itu adalah salah satu dampak
nyata kerusakan hutan yang bukan hanya merugikan daerah setempat, tetapi juga meluas
hingga ke negara tetangga.
Hilangnya hutan berarti hilangnya habitat satwa, punahnya berbagai jenis tumbuhan,
serta menurunnya kemampuan bumi menyerap karbon. Padahal, hutan adalah “penyedot”
gas rumah kaca alami. Tanpa hutan, suhu bumi akan semakin panas, iklim semakin tidak
stabil, dan bencana alam seperti banjir dan longsor semakin sering terjadi.
Apakah kita hanya akan menjadi penonton? Tidak. Kita bisa mulai mendukung program
reboisasi, menjaga hutan dari praktik ilegal, serta menggunakan produk kayu secara bijak.
Pertanyaan untuk kita semua: lebih pentingkah keuntungan jangka pendek dari hasil hutan,
atau keberlanjutan bumi untuk generasi mendatang?
Tahukah kamu bahwa saat ini kondisi hutan tidak hanya dipantau langsung oleh petugas di
lapangan, tetapi juga dari luar angkasa? Melalui teknologi citra satelit, kita bisa melihat
perubahan tutupan hutan secara berkala, bahkan hingga detail yang sangat kecil. Satelit
seperti Landsat atau Sentinel mampu merekam gambar bumi dengan resolusi tinggi, sehingga
para peneliti dapat membandingkan luas hutan dari tahun ke tahun. Dengan data ini, kita bisa
mengetahui daerah mana saja yang mengalami deforestasi, kebakaran hutan, atau bahkan
perambahan ilegal. Teknologi ini sangat membantu, karena hutan seringkali sulit dijangkau
manusia. Selain itu, pemantauan satelit juga memudahkan kerja sama antarnegara, sebab data
yang dihasilkan dapat diakses dan dianalisis secara global. Jadi, berkat teknologi, kita bisa
menjaga ―paru-paru dunia‖ dengan lebih efektif meskipun jaraknya ribuan kilometer dari
tempat kita berada.
3. Pemanasan Global
Apakah Anda merasa suhu udara akhir-akhir ini semakin panas, bahkan di malam hari?
Itu adalah salah satu tanda dari pemanasan global. Pemanasan global adalah peningkatan
suhu rata-rata bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer. Gas ini berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil, industri, pertanian, dan deforestasi.
Dampaknya sangat luas: mencairnya es di kutub, naiknya permukaan laut, cuaca
ekstrem, hingga terganggunya pola tanam pertanian. Jika hal ini terus terjadi, banyak kota
21

