Page 25 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 25

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

             A. Pendidikan Bangsa Arab Pra-Islam dan Lahirnya

                 Pendidikan Islam

                  Ketika Islam diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad
             saw., di Makkah Jazirah Arabia pada awal abad ke-7, penduduk Makkah
             dikenal sebagai masyarakat pedagang yang sukses. Makkah telah menjadi
             pusat perdagangan yang maju untuk kawasan Jazirah Arabia. Kota ini
             juga merupakan kota transit bagi jalur perdagangan yang membentang
             dari Pantai Timur Laut Tengah hingga ke India.  Perdagangan, tampaknya,
                                                        1
             merupakan alasan terpenting dalam hubungan antara Jazirah Arab dan
             dunia luar yang secara geografis dianggap sangat ‘jauh’. Sebagai ilustrasi,
             jarak antara Makkah-Jakarta mencapai 7.903 km dan jarak Makkah-
             Medan adalah 6.658 km.
                  Kota Makkah juga merupakan pusat keagamaan bagi kawasan sekitar,
             berkat keberadaan ka’bah di sana. Ka’bah adalah sebuah monumen keagamaan
             yang dibangun jauh sebelum turunnya agama Islam, oleh Nabi Ibrahim
             as. Sejak pembangunannya, fungsi keagamaan ka’bah terus berlangsung,
             mengalami pasang surut, dan mengalami berbagai perkembangan. Lalu,
             dengan datangnya Islam, ka’bah diambilalih dan menjadi bagian integral
             dari sistem keagamaan Islam, khususnya sebagai arah kiblat dalam salat
             dan salah satu sentra kegiatan dalam ibadah haji.

                  Akan tetapi bangsa Arab saat itu tidak dikenal sebagai bangsa yang
             istimewa pencapaiannya dalam hal intelektual.  Begitupun harus dicatat
                                                          2
             bahwa bangsa Arab pra-Islam sangat dikenal dengan kemampuan mereka
             di bidang puisi. Di bidang ini bangsa Arab sudah mencapai standar yang
             sangat tinggi, sehingga terus dipakai sebagai rujukan kualitas puisi Arab
             hingga pada masa Islam. Di samping itu, bangsa Arab juga sudah menguasai
             keterampilan navigasi yang cukup tinggi sehingga memungkinkan mereka
             mampu mengarungi padang pasir luas dalam perjalanan jauh kafilah-
             kafilah perdagangan mereka. Demikian pula bagi bangsa Arab yang masih





                  1  Isma’il Raji al-Faruqi dan L. Lamya’ al-Faruqi. The Cultural Atlas of Islam
             (New York: Macmillan Publishing Co., 1986), h. 150.
                  2  Ahmad Amin, Fajr al-Islam: Bahts ‘an al-Hayat al-‘Aqliyyah fi Shadr al-Islam
             ila Akhir al-Dawlah al-Amawiyyah (Mesir: Dar al-Kutub, 1975), h. 50.

                                              15
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30