Page 69 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 69
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
yang sangat bagus, Suq Al-Warraqin, yang menampilkan ratusan
kedai dengan barang-barang berkualitas tinggi. …. ketersediaan dan
kemudahan penggunaan serta pembuatannya [kertas] telah mempercepat
produksi dan penyebaran manuskrip-manuskrip di seluruh Kekhalifahan
Abbasiyah dan sekitarnya. Ini pula yang pada akhirnya mempercepat
dan mengefisienkan pertukaran ide dan pengetahuan, serta mendorong
riset-riset dan tulisan-tulisan intelektual lebih lanjut. Pembuatan kertas
juga menumbuhkan budaya buku di kalangan bangsa Arab. Masyarakat
Muslim selalu menghargai pengetahuan dan kecendekiawanan. 47
2. Rihlah ‘Ilmiyyah
Aspek lain yang sangat penting dicatat di sini adalah dinamika
dan mobilitas para penuntut ilmu. Para penuntut ilmu pada zaman
kejayaan sangat terkenal dengan mobilitas yang tinggi. Ada keinginan
yang sangat kuat untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat
lain, yang biasanya melibatkan jarak yang sangat jauh, masa yang
panjang dan upaya yang sungguh-sungguh. Aktivitas ini biasa disebut
sebagai rihlah ‘ilmiyyah, perjalanan ilmiah. Bila kita menelusuri riwayat
hidup para ilmuan besar dalam Islam, maka rihlah ‘ilmiyyah selalu
menjadi bagian penting dari perjalanan karir mereka. Rihlah ‘ilmiyyah
dilakukan dengan berbagai motivasi: memperluas wawasan, mencari
guru yang lebih baik, menyebar-luaskan gagasan, dan sebagainya. 48
Mobilitas para ilmuan tersebut menjadi penunjang terjadinya transmisi
ilmu pengetahuan dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas tersebut
juga membantu terciptanya jaringan silsilah keilmuan antara para ilmuan
di satu tempat dengan ilmuan di tempat lainnya di dunia Islam yang luas.
Secara tidak langsung, mobilitas ilmiah tersebut membantu memperkuat
kohesi sosial umat Islam.
Sekedar contoh dapat dikemukakan, misalnya, bahwa petualangan
Ibn Khaldun membawanya menjelajahi tiga benua, mencakup wilayah-
wilayah Afrika Utara, Andalusia (Spanyol), Mesir, hingga Arabia. Hal yang
47 Lyons, The Great Bait Al-Hikmah , h. 81.
48 Lihat lebih lanjut Hasan Asari, Menguak Sejarah Mencari ‘Ibrah: Risalah Sejarah
Sosial-Intelektual Muslim Klasik (Bandung: Citapustaka Media, 2013), h. 194-210.
59