Page 66 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 66

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


            diperlukan proses konversi. Ehsan Masood mengusulkan satu model konversi
            nilai uang zaman Abbasiyah ke dalam uang zaman sekarang. Menurutnya,
            setiap 500 dinar zaman Abbasiyah adalah setara dengan 24.000 poundsterling
            masa sekarang.  Ini berarti bahwa setiap 1 dinar adalah setara dengan
                           40
            48 poundsterling. Jika angka 60.000 dinar dikonversi ke dalam poundsterling
            akan dihasilkan jumlah 2.880.000 poundsterling. Lalu apabila dikonversi ke
            dalam rupiah dengan harga per poundsterling Rp15.000, maka biaya  operasional
            tahunan Madrasah Nizamiyah adalah setara dengan Rp43.200.000.000,-
            Saat ini kita juga memperoleh informasi bahwa Madrasah Abu Hanifah,
            juga di Bagdad, didukung oleh satu wakaf dengan penghasilan tahunan
            sekitar  80.000  dinar  (setara  dengan  Rp57.600.000.000,-)  menghabiskan
            setidaknya 10.000 dinar (Rp7.200.000.000) sebagai biaya operasional
            tahunannya.  Sementara itu biaya tahunan Madrasah al-`Imadiyyah
                         41
            Kairo adalah 7.908 dirham.  Dar Alquran al-Dilamiyah, Damaskus dilaporkan
                                     42
            menghabiskan biaya tahunan mencapai 9.740 dirham.  Catatan sejarah
                                                                43
            yang ada, meskipun agak terbatas, menunjukkan bahwa lembaga pendidikan
            Islam masa kejayaan didukung oleh dana yang besar. Ini menunjukkan
            bahwa pendidikan memang menjadi perhatian utama masyarakat luas
            dan juga institusi negara. Dapat dipastikan bahwa perhatian besar terhadap
            pendidikan ini merupakan variabel penting bagi kemajuan peradaban
            Islam saat itu. Rumah sakit dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya
            dalam sejarah Islam juga dibiayai terutama oleh wakaf dari para pembesar
            masyarakat Islam. 44



            G. Tradisi Keilmuan: Tradisi Menulis, Rihlah Ilmiyah,
                Kebebasan Akademik

                 Pada masa kejayaan pendidikan Islam masyarakat akademis mengalami
            profesionalisasi. Artinya, berbagai dimensi kegiatan kependidikan berkembang
            menjadi profesi tempat orang menyalurkan bakatnya dan menggantungkan



                 40  Ehsan Masood, Science and Islam: A History (London: Icon Books Inc., 2009), h. 44.
                 41  Ibn al-Jawzi, al-Muntazam, vol. X, h. 11.
                 42  Makdisi, The Rise of Colleges, h. 165.
                 43  Al-Nu‘aymi, al-Daris fi Tarikh al-Madaris, vol. I, h. 8-9.
                 44  Sayili, “The Institutions of Science and Leraning,” h. 120, 123-124.

                                             56
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71