Page 5 - CERPEN_Ainun Naim_SMPIT NURUL ILMI JAMBI
P. 5

Sesampainya di rumah Bu Siti, Naira meletakkan tas nya dan pergi keluar untuk berjalan jalan

               melihat pemukiman suku mereka.
               Hutan yang masih begitu asri, namun kini terlalu banyak pepohonan sawit disekitarnya. Rumah

               rumah yang begitu sederhana, terbuat dari kayu dan beratap daun serdang benal.
               Pakaian suku anak dalam masih sederhana, untuk perempuan  memakai kain yang biasa disebut

               dengan “kemben”. Dan untuk laki laki memakai cawat.

               Setelah  berjalan-jalan  menikmati  keindahan  alam,  aku  kembali  menuju  pemukiman  untuk
               membersihkan diri.

               Beruntungnya diriku membawa tas besarku yang berisi pakaian dan perlengkapan ku yang lainnya.
                                                                            ***

               “Sudah kembali, ayo kito pergi mandi” ucap ibu Siti mengajakku ke sungai .

               Aku  pun  mengikutinya  dan  tidak  lupa  membawa  handuk  dan  baju  ganti.  Perjalanan  dari
               pemukiman  Suku  Anak  Dalam  menuju  sungai  membutuhkan  waktu  sekitar  10  menit  dengan

               berjalan kaki.
               Sesampainya di sungai tersebut, Naira sedikit terkejut dengan tempat mandi yang sedikit terbuka,

               Dimana pagar pagar dari kayu lalu dipasangkan dengan kain untuk menutupi mereka. Tak hanya
               itu, mereka membersihkan diri mereka tetap memakai kain dan menggosok kotoran yang ada di

               tubuh mereka menggunakan batu.

               “Ayo sini, yuk” ucap seorang anak perempuan menarikku kedalam sungai.
               Aku mengambil sabun lalu ingin menuangkannya.

               “Jangan kau mencemari sungai kami” ucap seorang ibu-ibu mengambil sabun yang kubawa lalu
               ia membuangnya.

               Akhirnya aku pun membersihkan diri mengikuti tata cara mereka, untuk menghargai dan tidak

               mencemari sumber mata air mereka dengan sabun yang ku punya.
               Setelah selesai, kami kembali menuju pemukiman untuk makan malam.

               Suku  anak  dalam  biasanya  menggunakan  perumbi  umbian  untuk  makanan  pokok  dan  hewan
               buruan sebagai lauk mereka.

               Aku memakannya dengan lahap, namun ditengah itu aku berhenti dan menanyakan daging apa

               yang dipakai mereka untuk memasak.
                                                                               ***
   1   2   3   4   5   6   7   8