Page 60 - BUKU MODEL ADISI
P. 60
BUKU MODEL ADISI 57
reaksi kering dan uji reaksi basah dengan pendekatan socioscientific issues (SSI)
yang dikontekstualisasikan dalam isu penggunaan boraks pada bahan makanan.
Untuk membangun pemahaman kritis, dosen memulai dengan menyajikan konteks
permasalahan dan mengajukan pertanyaan pemantik yang mendorong mahasiswa
menganalisis isu secara mendalam. Mahasiswa kemudian berdiskusi dalam
kelompok untuk merumuskan alternatif solusi yang berkelanjutan dan berbasis
sains. Sebagai bagian dari pengayaan konteks budaya lokal, dosen juga
memperkenalkan konsep indigenous science, salah satunya adalah kearifan lokal
masyarakat Riau yang memanfaatkan kunyit dalam tradisi pengobatan tetemas.
Dalam praktik tersebut, kunyit ternyata memiliki potensi sebagai indikator alami
untuk mendeteksi keberadaan boraks, sehingga memberi dimensi lokal dan aplikatif
dalam pembelajaran kimia.
Langkah kedua adalah designing a method and colecting data, di mana
mahasiswa merancang percobaan analisis kualitatif terhadap sampel dengan
menggunakan uji reaksi kering dan uji reaksi basah. Pada tahap ini, mereka
mengidentifikasi keberadaan boraks melalui uji nyala (reaksi kering) dan menguji
keberadaan boraks dalam makanan dengan memanfaatkan kearifan lokal berupa
penggunaan kunyit sebagai indikator alami. Setelah memperoleh hasil percobaan,
mahasiswa dilatih untuk menyusun argument yang tidak hanya didasarkan pada
bukti ilmiah, tetapi juga mempertimbangkan kearifan lokal sebagai landasan dalam
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara sosial dan budaya.
Langkah ketiga dalam model pembelajaran ADISI adalah digital argument
construction, yang bertujuan untuk membantu mahasiswa calon guru
mengembangkan pemahaman mendasar mengenai struktur argumen dalam konteks
sains. Pada tahap ini, dosen mengarahkan mahasiswa untuk menyusun argumen
berdasarkan data dan temuan dari percobaan yang telah dilakukan sebelumnya
(sesuai panduan model ADISI untuk mahasiswa) melalui platform padlet. Untuk
langkah keempat hingga ketujuh dilaksanakan pada pertemuan kedua.
Pada pertemuan kedua, model ADISI memasuki langkah keempat yaitu
argumentation session. Pada sesi argumentasi, mahasiswa secara berkelompok
mempresentasikan argumen ilmiah yang telah disusun secara digital, kemudian
LISA UTAMI

