Page 143 - THAGA 2024
P. 143
gagang terdorong, perlahan pintu pun terbuka. Di depanku
berdiri gadis yang parasnya langsung aku kenali, pandangan
ini sempat ambyar tapi langsung menyisiri wajah dan tubuh
gadis itu. Rambutnya Korean look berwarna cokelat karamel
tone medium dengan poni depan tipis diberi layer pada ujung,
pada bagian mata dia gunakan smokey eyes dengan sentuhan
eyeliner dan mascara pada bulu mata lentiknya. Basic make
upnya menggunakan foundation tipis dengan sapuan blush
on merah pada pipi. Bibir tipisnya disapu dengan lipstik palet
warna burgundy dan lip gloss yang mengkilat. Dua anting bulat
dan kalung yang terbuat dari perak menambah kesan mahal
dan mewah. Tubuhnya dibalut gaun hitam bertali bahu tanpa
bra dengan sedikit menunjukkan aset pada belahan dadanya
yang membuat kedua bola mataku penasaran. Pemilihan gaun
warna hitam atau merah menunjukkan dia paham warna paling
laris dan banyak peminat dalam acara-acara malam. Kaki
jenjangnya putih bersih dialasi heel hitam bertali setinggi 17
centi. Semua itu memberiku kesan bahwa wanita ini profesional
dan butuh kehangatan, because sexy is a must.
Tangan lembutnya disorongkan untuk menyalamiku, dan
berkata lembut, “Rina.” Tatapan matanya sedikit mengerling.
Aroma parfum dengan notes cokelat vanila yang edibel,
membuat otakku nyaman seketika.
Kuangsurkan tangan. “Angga,” sambutku dengan suara
berat agar tak dikenali. Tangannya lebih lembut dari tadi siang,
sepertinya sudah diprepare dengan pelembab. Kenapa tangan
wanita seperti ini selalu berbeda? Selalu lembut, kuakui mereka
pandai merawat aset. Hal sekecil ini mereka perhatikan, itulah
kelebihan yang membuat kaum suami rela mengkhianati istri
untuk pulang malam dengan alasan lembur.
THAGA 135
GALGARA