Page 578 - THAGA 2024
P. 578
setia, memberikan dukungan tanpa henti. Meski dahulu Galang
sempat menyia-nyiakan wanita itu, tetapi kini cinta mereka
tumbuh dalam kesederhanaan, dalam penerimaan atas segala
kekurangan dan kelebihan. Dengan penuh kesabaran, mereka
belajar untuk merajut kebahagiaan dari hal-hal kecil, dari
senyum, pelukan, dan doa yang tulus.
Galang menemukan kedamaian dalam menulis. Setiap
cerita yang ia tulis bukan hanya tentang dirinya, tetapi tentang
kehidupan, cinta, dan pengorbanan. Dengan dukungan
dari Nastiti, ia menemukan bahwa melalui tulisan, ia bisa
menginspirasi banyak orang dan menyebarkan kebaikan.
Meskipun masih dalam bentuk E-book, tetapi novel-novel karya
Galang di bawah naungan Galgara Projects mulai dikenal dan
dibaca oleh banyak orang, membawa pesan tentang keberanian
dan harapan.
“Mas, kamu masih ingat Ester?” celetuk Nastiti kala itu.
Galang mengernyit, “Kenapa tiba-tiba bertanya soal itu?”
Dia enggan membahas masa lalu yang seharusnya dikubur
dalam-dalam itu. Yah, meskipun kenangan manis soal Ester tak
mudah untuk dilupakan.
Sembari mengeluarkan kotak makanan berisi masakan Ibu
Galang dari dalam paper bag, Nastiti terlihat mengembuskan
napas panjang untuk sekadar menetralkan kecamuk dalam
dadanya. “Em, tadi Kakaknya Ester datang ke rumah,” ucapnya
dengan penuh kehati-hatian.
“Untuk apa?” tanya Galang datar.
Nastiti terdiam sejenak, “Em, Ester kecelakaan dan sedang
kritis sekarang, Mas,” balasnya dengan nada prihatin, “tadi pagi
Davina dan Selin jengukin dia, kemungkinan sebentar lagi bakal
nyusul ke sini,” jelasnya kemudian.
570 THAGA
GALGARA