Page 577 - THAGA 2024
P. 577

EPILOG














                  KAMAR RUMAH sakit yang sunyi kembali dipenuhi hening,
              hanya suara detak jantung dari monitor yang berada tepat di
              sebelah brankar. Galang masih terbaring di sana, merenungi
              setiap kilasan peristiwa yang menghiasi perjalanan hidupnya.
              Titik  terendah  yang  benar-benar  telah  mengubur  seluruh
              mimpi dan cita-cita. Namun, rasa syukur tiada henti terlantun,
              Tuhan masih memberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Di
              samping itu, dia jadi mengerti mana orang-orang yang benar-
              benar peduli, bahkan saat dia terpuruk sekali pun.
                  Dengan  semangat  yang  baru,  Galang  mulai  menerima
              kenyataan hidupnya dengan lebih lapang. Waktunya kini hanya
              untuk menulis. Selain sebagai terapi, setiap kata yang tertuang
              di atas kertas adalah refleksi dari perjalanan hidupnya, sebuah
              cerminan dari perjuangan dan penerimaan.
                  Seperti  biasa  Nastiti  datang  untuk  menjenguk  Galang
              pada setiap jadwal kunjung. Kehadirannya bak malaikat yang
              selalu memberikan kesejukan dalam hidupnnya. Nastiti selalu


                                                              THAGA      569
                                                                GALGARA
   572   573   574   575   576   577   578   579   580   581