Page 25 - Buku Jejak Imam Utomo
P. 25
nasional termasuk beberapa kali yang diserahkan langsung oleh Presiden.
Secara berkelakar seorang pejabat Pemprov mengatakan bahwa mungkin saja
Presiden ‘bosan’ melihat Imam Utomo berkali-kali menerima penghargaan atas
prestasinya. “Tetapi apa mau dikata, wong prestasi-prestasi ini memang dicapai
Gubernur Imam Utomo,” kata pejabat itu. Prestasi ini kemudian dilanjutkan oleh
gubernur-gubernur berikut yaitu Soekarwo dan Khofifah Indar Parawansa.
Salah satu keberhasilan Imam Utomo adalah merayu tanpa lelah
pemerintah pusat untuk segera mewujudkan pembangunan Jembatan Suramadu.
Bukan karena jembatan itu sudah sejak tahun 1950-an digagas, tetapi yang lebih
penting adalah, jembatan ini sangat strategis sebagai kunci kemajuan Madura
yang selama ini merupakan kawasan yang relatif tertinggal dibandingkan daerah
lainnya di Jatim.
Keberhasilan pembangunan Jembatan Suramadu memang dipertaruhkan
karena hal itu juga akan disusul dengan tumbuh suburnya kawasan industri
baru untuk mendukung Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Pasuruan,. Ini berarti
membuka kesempatan peluang lapangan kerja baru. Jauh lebih luas lagi, Jembatan
Suramadu ini adalah tonggak kemajuan masyarakat provinsi ini di segala sektor.
(Bahwa ekspektasi terhadap perkembangan kawasan Madura kemudian tidak
seperti yang diharapkan, hal itu di luar jangkauan banyak pihak. Termasuk
Imam Utomo)
Namun Imam Utomo tidak lantas membusungkan dada atas kenyataan
ini. Ia seperti biasanya tetap kalem dan rendah hati. Baginya, keberhasilan
pembangunan Jembatan Suramadu adalah keberhasilan seluruh masyarakat
Jawa Timur. Ia teringat perjuangan sejumlah pejabat yang rela menemaninya
duduk menunggu di Gedung DPR RI, kementerian bahkan di istana presiden.
Semua tenaga dikerahkan untuk melobi dan menggolkan proyek yang sudah
lama jadi impian rakyat Jawa Timur, yaitu jembatan yang menyambungkan
daratan Jatim dengan Madura. Tak lagi bergantung dengan kapal roro yang
membuat antrian dari dan ke pulau Madura harus berlarut larut.
Selain itu, kenyataannya masih banyak rakyat di Jawa Timur yang