Page 213 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 213

Sedangkan landasan konstitusional dalam pelaksanaan politik luar negeri
                 Indonesia  adalah  Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 alinea
                 pertama “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
                 oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
                 sesuai  dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”   dan alinea  keempat”….
                 dan ikut  melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
                 perdamaian abadi, dan keadilan sosial….”.
                     Tujuan politik luar negeri bebas aktif adalah untuk mengabdi kepada tujuan
                 nasional  bangsa  Indonesia  yang tercantum  dalam  Pembukaan UUD    1945
                 alinea  keempat  yang menyatakan:  “Melindungi  segenap bangsa Indonesia
                 dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk     memajukan kesejahteraan
                 umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut     melaksanakan ketertiban
                 dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial….”

                     Kemudian agar prinsip bebas    aktif dapat  dioperasionalisasikan dalam
                 politik luar negeri Indonesia, maka setiap periode pemerintahan menetapkan
                 landasan operasional  politik luar negeri  Indonesia  yang senantiasa  berubah
                 sesuai dengan kepentingan nasional.

                     Sejak awal kemerdekaan hingga masa Orde Lama, landasan operasional
                 dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif sebagian besar dinyatakan
                 melalui  maklumat   dan pidato-pidato Presiden Soekarno. Beberapa     saat
                 setelah kemerdekaan, dikeluarkanlah Maklumat    Politik Pemerintah tanggal
                 1 November 1945 yang isinya adalah; politik damai dan hidup berdampingan
                 secara  damai;  tidak campur tangan dalam  urusan dalam  negeri  negara  lain;
                 politik bertetangga  baik dan kerja  sama  dengan semua  negara  di  bidang
                 ekonomi, politik dan lain-lain; serta selalu mengacu pada Piagam PBB dalam
                 melakukan hubungan dengan negara lain.

                     Selanjutnya  pada  masa   Demokrasi   Terpimpin 1959-1965 landasan
                 operasional politik luar negeri Indonesia adalah berdasarkan UUD 1945 yang
                 terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama, pasal 11 dan pasal 13
                 ayat 1 dan  2 UUD 1945, Amanat Presiden yang berjudul “Penemuan Kembali
                 Revolusi Kita” pada 17  Agustus  1959 atau dikenal sebagai “Manifesto Politik
                 Republik Indonesia”.
                     Amanat   Presiden itu sendiri  kemudian dijadikan sebagai  Garis  Besar
                 Haluan Negara. Berkaitan   dengan kebijakan politik luar negeri, Manifesto
                 tersebut memuat tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek, yaitu:










                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            205
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218