Page 277 - taiwan
P. 277

4. Resume Kasus [Return]   Jenis Kasus [Case Type]
                             1.  PT. Mandiri Maritime Sejahtera diduga menempatkan PMI sektor AKP
                                ke Negara Taiwan secara unprosedural dikarenakan AKP tidak dilengkapi
                                dengan dokumen-dokumen seperti:
                                a.  Perjanjian Penempatan;
                                b.  Perjanjian Kerja Laut (PKL), tidak sah karena tidak ditandatangani
                                  dan tidak di stempel oleh Syahbandar.
                                c.  ABK/AKP Tidak memiliki Salinan Asuransi
                                 PT. Mandiri Maritime Sejahtera allegedly put PMI for the AKP sector
                                 goes to Taiwan unprocedurally because the AKP is not equipped with
                                 documents such as:
                                a.  Placement Agreement;
                                b.  The Maritime Work Agreement (PKL) is invalid because it is not
                                   signed and not stamped by the Harbor Master.
                                c.  ABK/AKP Do not have a copy of insurance

                             2.  Diduga PT Mandiri Maritime Sejahtera dan Kapten Kapal memutuskan
                                Kontrak Kerja Samsu Alang secara sepihak.
                                 It  is  suspected  that  PT  Mandiri  Maritime  Sejahtera  and  the  Ship
                                 Captain  terminated  the  Samsu  Alang  Employment  Contract
                                 unilaterally.

                             3.  PT. Mandiri Maritime  Sejahtera belum Membayar gaji dan hak ABK/AKP
                                Samsu  Alang selama 8 bulan gaji tersebut sebesar USD 4000  ( Empat
                                Ribu dollar amerika ).
                                 PT.  Mandiri  Maritime  Sejahtera  has  not  paid  the  salaries  and
                                 entitlements  of  the  Samsu  Alang  ABK/AKP  for  the  8  months  of
                                 salaryas big as USD 4000  ( Four thousand US dollars).

                                Dasar Hukum [Legal basis]
                             4.  PT.  Mandiri  Maritime  Sejahtera  diduga  melanggar  Pasal  83  Undang-
                                Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan
                                Pekerja  Migran  Indonesia,  yang  berbunyi  “Setiap  Orang  yang  tidak
                                memenuhi  persyaratan  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  68  yang
                                dengan sengaja melaksanakan penempatan Pekerja Migran Indonesia
                                dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau
                                denda paling banyak Rp 15. 000. 000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
                                 PT. Mandiri Maritime Sejahtera is suspected of violating Article 83 of
                                 Law of the Republic of Indonesia Number 18 of 2017 concerning the
                                 Protection  of  Indonesian  Migrant  Workers,  which  states  "Every
                                 person who does not fulfill the requirements as intended in Article 68
                                 who deliberately carries out the placement of Indonesian Migrant
                                 Workers shall be punished with a maximum imprisonment 10 (ten)
                                 years  or  a  maximum  fine  of  IDR  15,000,000,000.00  (fifteen  billion
                                 rupiah).

                             5.  PT.  Mandiri  Maritime  Sejahtera  diduga  melanggar  Pasal  4  Undang-
                                Undang  Republik  Indonesia  Nomor  21  Tahun  2007  Tentang
                                Pemberantasan  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang,  yang  berbunyi
                                “Setiap orang yang membawa warga negara Indonesia ke luar wilayah
                                negara Republik Indonesia dengan maksud untuk dieksploitasi di luar
                                wilayah  negara  Republik  Indonesia  dipidana  dengan  pidana  penjara
                                paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan
                                pidana denda paling sedikit Rp 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282