Page 9 - Tan Malaka - Menuju Republik Indonesia by Tan Malaka (z-lib.org)_Neat
P. 9

Selanjutnya dengan rasa puas kita disini dapat memaklumi bahwa
               dalam  menafsirkan  keadaan  international  dan  nasional  dalam
               cetakan  kedua  ini  tidak  perlu  mengadakan  perubahan  atau
               tambahan.  Hanya  dalam  cetakan  ini  kiranya  kita  perlu  menambah
               bab  baru  untuk  memberi  penjelasan  tentang  ide  permusyawaratan
               nasional (national assembly) dengan syarat-syarat dan aksi-aksinya.

               Selanjutnya  peru  ditegaskan  pendapat  kita  tentang  mahasiswa-
               mahasiswa  di  negeri  lain.  Sebab  mahasiswa-mahasiswa  Tionghoa
               yang  dulu  pernah  kita  kemukakan  lebih  aktif  daripada  mahasiwa
               Indonesia  sementara  itu  telah  membuktikan  kebenaran  pendapat
               kita. Belum lewat satu bulan, sesudah kami mengambil buku-buku
               kami  dari  percetakan,  maka  kurang  lebih  lima  juta  mahasiswa
               Tionghoa       dengan     serentak     meninggalkan       bangku-bangku
               sekolahnya  dan  mempelopori  pemberontakan,  pemogokan  dan
               demonstrasi yang diadakan oleh kaum petani dan buruh.

               Mengenai  keadaan  nasional,  “calon  fasis  Indonesia”,  karena
               sikapnya  yang  memuakkan  sehingga  kita  harus  menahan  perut,
               sementara itu lari tunggang langgang, lebih dulu daripada yang kita
               kirakan.
               Sekarang  kita  harus  menahan  perut  karena  kerendahan  budi  yang
               digunakan lawan-lawan kita dalam usaha membasmi gerakan rakyat
               revolusioner  Indonesia  sebagaimana  halnya  ketika  jaman  yang
               silam, orang-orang desa bersuka ria menyaksikan perampokan yang
               digantung dengan, ia sekuat tenaga mencoba melepaskan lehernya
               dari tali gantungan. Seolah-olah Lodewijk III dan Tsar Nicolas II tak
               pernah hidup.

               Sekarang berulang.

               Tak  dapat  dibantah,  bahwa  perjuangan  politik  pada  bulan-bulan
               yang  akhir  ini  telah  meruncing,  kesadaran  politik  dan  kegiatan
               revolusioner rakyat kita telah tumbuh diseluruh lapisan di Indonesia,
               sebagaimana belum pernah terjadi sebelumnya.

               Padi tumbuh tak berisik.

               Tokyo, Desember 1925
               Tan Malaka



                                                    6
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14