Page 172 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 172

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

                      Penelitian  dikhususkan  pada  pertanian  organik  urban  farming  di  pekarangan  warga
               Desa  Penanggungan  Kec.  Trawas  Kab.  Mojokerto  yang  menggunakan  mini  green  house
               dengan  komoditas  sayuran.  Penelitian  kualitatif  pada  sistem  budidaya,  aspek  sosial  dan
               ekonomi sistem pertanian urban farming kelompok tani “Brenjonk”.
                      Penelitian  ini  dilakukan  pada  Bulan  Mei-Juni  2015,  di  lahan  budidaya  pertanian
               anggota kelompok tani “Brenjonk” Desa Penanggungan, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto Provinsi
               Jawa Timur. Desa ini terletak di lereng gunung penanggungan yang telah menerapkan sistem
               pertanian organik di lahan sempit urban farming atau di pekarangan warga sejak tahun 2007.
               Saat  ini  telah  memiliki  anggota  kurang  lebih  120  orang,  yang  terdiri  dari  40  orang  petani
               sayuran  menggunakan  mini  green  house,  petani  lahan  terbuka  dengan  komoditas,  sayuran,
               dan sisanya petani buah-buahan, padi, serta petani kolam lele.


               4.  Hasil dan Pembahasan

               Penentuan  Alternatif  Strategi  Pengembangan  Sistem  Pertanian  Organik  Urban
               Farming.
                       Melalui wawancara dan observasi dari aspek budidaya, sosial dan ekonomi diketahui
               faktor-faktor internal dan eksternal pengembangan pertanian organik urban farming.

               Tabel 1. Faktor-faktor Internal dan Eksternal
                                                      Faktor Internal
                                  Kekuatan (Strength)                        Kelemahan (Weakness)

                  S1   Keterlibatan masyarakat tinggi, pada tahun 2007   W1   Belum berjalannya
                       hanya beberapa orang saat ini sudah mencapai 130       pengaturan jadwal tanam
                       lokasi yang terdiri dari 100 anggota, tidak hanya di
                       Desa Penanggungan tapi meluas ke Desa-desa
                       tetangga di Kec. Trawas
                  S2   Menambah penghasilan anggota mencapai 200-400    W2    Pemanfaatan pupuk kandang
                       ribu setiap bulan dari 1 green house                   masih secara konvensional
                  S3   Sistem budidaya mudah dan berdampak positif      W3    Kelembagaan belum optimal
                       terhadap lingkungan khususnya tanah, terbukti
                       kandugan kimia (C-organik, N, P, K, BO, KTK)
                       dan fisika tanah (porositas) menunjukkan golongan
                       tanah subur, sedangkan dari biologi tanah
                       kestabilan ekosistem dapat terjaga.
                  S4   Dapat dilakukan secara sambilan
                                                     Faktor Eksternal
                                 Peluang (Opportunity)                         Ancaman (threaths)
                  O1   Besarnya perhatian dari pemerintah               T1    Adanya produk anorganik
                                                                              yang lebih murah
                  O2   Banyaknya wisatawan yang datang                  T2    Biaya pengurusan sertifiksi
                                                                              organik mahal
                  O3   Pengembangan pasar masih terbuka (kesadaran
                       konsumen makin meningkat)
                  O4   Sumberdaya air dan pupuk kandang melimpah
                  Sumber: Data Primer 2015

                      Setelah dilakukan penilaian berdasarkan prioritas, dan evaluasi faktor-faktor internal
               dan eksternal (Lampiran 2 dan 3), didapatkan faktor-faktor kunci keberhasilan pada matriks
               SWOT  (Tabel  2)  dan  peta  kekuatan  di  kuadran  I  pada  koordinat  Strength  (338,36)  dan



                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     161
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177