Page 208 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 208
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
Hasil pengamatan menunjukan bahwa pada T1 jam ke 6 hingga jam ke 30 tidak ada
lendir yang nampak kemudian pada jam ke 36 hingga jam ke 72 terdapat sedikit lendir yang
nampak pada vulva domba. Pengamatan intensitas lendir pada T2 yaitu pada jam ke 6 hingga
jam ke 24 tidak ada lendir yang nampak, pada jam ke 30 dan 36 terdapat sedikit lendir
nampak namun pada jam 42 dan 48 kembali tidak ada lendir yang nampak kemudain pada
jam selanjutnya intensitas lendir naik turun dan pada jam ke 72 tidak nampak lendir sampai
jam ke 108. Lendir serviks pada saat berahi memiliki intensitas yang berbeda pada tingkatan
siklus berahi (Salisbury dan Vandemark, 1985). Lendir serviks dihasilkan oleh sel-sel goblet
yang terdapat di dalam serviks, sehingga terjadi penimbunan air pada sitoplasma. Tekanan air
pada sitoplasma semakin lama semkin meningkat sehingga menyebabkan sel-sel goblet dalam
serviks pecah dan mengeluarkan lendir. Kadar estrogen mempengaruhi aktivitas sel-sel
goblet. Semakin tinggi aktivitas sel goblet maka semakin banyak intensitas lendir (Suharto,
2003). Menurut pendapat Salisbury dan Vandemark (1985) yang menyatakan bahwa aktivitas
sel goblet yang semakin tinggi dapat mempengaruhi sifat lendir seperti jumlah lendir yang
berlebih, bening, lekat dan banyak mengandung runtuhan jaringan.
5. Kesimpulan dan Saran
Penggunaan kadar Medroxy Progesteron Acetate (MPA) 20 mg dan 30 mg dalam
spons yang di implan ke vaginaternak menunjukan tampilan berahi yang tidak berbeda nyata
terhadap suhu vulva, kebengkakan dan intensitas lendir. Penggunaan kadar MPA 20 mg lebih
disarankan karena dengan 20 mg sudah dapat memberikan hasil yang optimum terhadap suhu
vulva, kebengkakan vulva dan intensitas lendir.
Daftar Pustaka
Damayanti, T. L dan Ismudiono. 2014. Ilmu Reproduksi Ternak. Airlangga University Press,
Bandung.
Henrich, D. M dan A. X. Torrence. 1977. Endogenus estrogen in bovine tissues. J. Anim. Sci.
45:63.
Nurfitriani, I., R. Setiawan dan Soeparna. 2015. Karakteristik vulva dan sitology sel mucus
dari vagina fase estrus pada domba lokal. Fakultas Peternakan dan Pertanian,
Universtitas Padjajaran, Bandung.
Partodiharjo, S. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Mutiara Sumber Widya, Jakarta.
Partodiharjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Mutiara Sumber Widya, Jakarta.
Putri, A. R. M. 2012. Respon Ovarium Dengan Pemberian Progesteron Menggunakan
Controlled Internal Drug Release (CIDR) Pada Perlakuan Sinkronisasi Berahi
Dengan Menggunakan Kombinasi GnRH dan PGF2α. Fakultas Peternakan,
Universitas Hasanuddin. Skripsi.
Ramli, M., T. N. Siregar, C. N. Thasmi, Dasrul, S. Wahyuni, dan A. Sayuti. 2016. Hubungan
antara intensitas estrus dengan konsentrasi estradiol pada sapi Aceh pada saat
inseminasi. J. Medikal Veteriner, 10 (1) : 27-30.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 197