Page 37 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 37

   Kebutuhan  air  pada  budi  daya  stroberi  tidak  terlalu  banyak,  namun  tanaman  tidak  boleh  kekeringan.
                    Kekurangan air pada tanaman stroberi menyebabkan tanaman sulit bertahan hidup.
                   Penyiraman air yang berlebihan pada tanaman stroberi dapat menyebabkan tanaman tumbuh memanjang,
                    tanaman kurang mampu menyerap zat-zat hara, dan menciptakan kelembaban tanah berlebihan.
                   Kelembaban tanah berlebihan dapat menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit busuk akar, karena
                    tanah lembab mendorong pertumbuhan dan perkembangan cendawan dan bakteri penyebab busuk akar.
                    Dengan demikian, penyiraman air berlebihan akan menyebabkan  tanaman stroberi layu dan kemudian
                    mati.

               2.2.6.   Pemupukan

                  Pemupukan bertujuan untuk memberikan nutrisi pada tanaman.  Terdapat dua jenis pupuk, yaitu pupuk
                   organik dan anorganik.  Pupuk organik adalah pupuk alam seperti pupuk kandang, kompos, dan pupuk hijau.
                   Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk buatan atau pupuk kimia yang dibuat dan diproses oleh pabrik.
                  Tanaman dalam pertumbuhannya memerlukan tiga unsur hara, yaitu nitrogen, phospat dan kalium.  Oleh
                   karena itu, pemberian pupuk pada tanaman stroberi harus melibatkan ketiga unsur hara tersebut.  Selain
                   itu, perlu juga memperhatikan dosis dan metode pemberiannya.

               Dosis pemupukan di kebun

               Dalam satu siklus produksi (2 tahun), dosis pemupukan NPK yang optimal  untuk tanaman stroberi yang ditanam
               di kebun adalah 200 kg Urea  + 320 kg SP-36 + 100 kg KCL per hektar lahan.   Pada saat tanam, pupuk Urea, SP-
               36 dan KCl diberikan sebanyak 1/3 dosis, kemudian  saat tanaman  telah mencapai umur  2 bulan, diberikan
               kembali sebanyak 2/3 dosis.

               Dosis pemupukan di pot

               Dosis pupuk kimia atau pupuk anorganik yang diberikan pada tanaman stroberi yang ditanam di pot dalam satu
               siklus produksi (2 tahun) sebagai berikut:
                  Tujuh hari setelah tanam:  Urea 2 sendok teh + SP-36 1 sendok teh + KCl ½ sendok teh per pot.
                  Empat puluh lima hari setelah tanam:  Urea ½ sendok teh + SP-36 1½ sendok teh + KCl 1 sendok teh per pot.
                  Selanjutnya, setiap 10 – 14 hari pupuk pelengkap cair dapat diberikan melalui daun.
                  Pemberian pupuk Urea, SP-36 dan KCl sesuai dosis anjuran di atas dilakukan dengan cara pupuk dibenamkan
                   ke dalam media tanam di dalam pot sedalam 10 – 15 cm.  Selesai pemupukan, segera lalukan penyiraman
                   agar pupuk dapat segera larut dan diserap tanaman.

               2.2.7.   Penyiangan dan pendangiran

               Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan cara mencabuti rumput/gulma,  atau secara kimia dengan
               menggunakan bahan kimia (herbisida) yang disemprotkan pada rumput atau gulma yang tumbuh di areal kebun
               atau dalam pot.  Beberapa contoh herbisida yang dijual di pasaran, antara lain Gramaoxone, Esteron 45 P, dan
               Basta 200 as.

               Bersamaan dengan penyiangan, dilakukan pendangiran atau penggemburan tanah.  Setiap bulan bedeng dan
               media tanam dalam pot harus didangir supaya gembur kembali.

               2.2.8.   Pengendalian hama penyakit

               Pengawasan terhadap hama dan penyakit harus dilakukan secara rutin dan teratur sejak awal pertumbuhan bibit
               hingga tanaman menghasilkan (berproduksi).  Jenis hama dan penyakit yang menyerang  tanaman stroberi dapat
               dikenali berdasarkan gejala yang ditimbulkannya.

               Hama

               Hama tanaman stroberi meliputi kumbang, kutu perisai putih, lundi, siput, penggerek buah, dan tungau.  Dari
               hama-hama tersebut, kutu perisai putih dan siput paling sering dijumpai menyerang tanaman ini.


                                                                                                       31
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42