Page 34 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 34

Pensterilan tanah

               Pensterilan atau sterilisasi tanah bertujuan untuk mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman.  Bahan-bahan kimia
               yang dapat digunakan untuk sterilisasi tanah, antara lain Basamid 3G, Vapan, atau Furadan 3G.  Sterilisasi dengan Basamid
               3G lebih efektif karena dapat berfungsi sebagai insektisida (membunuh ulat tanah), herbisida (membunuh gulma/rumput),
               nematisida (membunuh cacing tanah), dan fungisida (membunuh jamur).  Apabila menggunakan Basamid 3G, dosis yang
                                 2
               diberikan adalah 40 g/m  luas lahan.  Meskipun demikian, karena bahan yang digunakan kebanyakan bersifat kimia, hal ini tidak
               dapat diterapkan di Lembah Baliem, Papua, tetapi mungkin dapat dilakukan di Pegunungan Arfak, Papua Barat.

               Pemasangan mulsa

               Penggunaan mulsa, baik plastik maupun jerami kering, yang menutupi bedengan tanam dapat meningkatkan hasil produksi
               karena mulsa menekan pertumbuhan gulma.  Penggunaan mulsa plastik, umumnya berwarna hitam perak, barangkali lebih
               lebih praktis dibandingkan mulsa jerami padi, karena mudah penggunaannya, dapat digunakan lebih dari satu kali, sehingga
               lebih menghemat biaya pada penanaman berikutnya, serta tidak mudah mengalami kebakaran.  Namun, mulsa plastik tidak
               selalu tersedia di Lembah Baliem, Papua dan Pengunungan Arfak, Papua Barat.

               Jika menggunakan mulsa plastik, maka cara pemasangannya, adalah sebagai berikut (Gambar 2.1):
                  Bedengan disiram air terlebih dahulu hingga cukup basah.
                  Permukaan bedengan dirapikan dan dibuat semulus mungkin agar plastik dapat menempel pada bedengan secara
                   sempurna.
                  Bedengan  ditutup  mulsa  plastik  dengan  posisi  permukaan  plastik  yang  berwarna  hitam  menghadap  ke  bawah
                   (menghadap tanah) dan permukaan plastik yang berwarna perak menghadap ke atas.  Pastikan agar pemasangan ini tidak
                   terbalik.
                  Mulsa plastik yang telah terpasang, lalu dipancang atau dijepit dengan belahan bambu tipis dengan panjang sekitar 20 –
                   25 cm pada bagian sisi kanan dan kiri bedengan.
                  Pemasangan mulsa plastik sebaiknya dilakukan pada siang hari antara jam 09.00 – 14.00 agar plastik dapat terpasang lebih
                   kencang dan rapat.  Dengan selesainya pemasangan mulsa plastik, berarti lahan sudah siap ditanami.















               Gambar 2.1.  Tanaman stroberi yang ditanam di atas bedengan tanpa mulsa (kiri), dengan mulsa jerami (tengah) , dan dengan
                         mulsa plastik (kanan).

               Penentuan waktu tanam

               Penanaman stroberi dapat dilakukan sepanjang tahun, asalkan sumber air di daerah penanaman (lokasi kebun) mencukupi
               untuk memenuhi kebutuhan tanaman sepanjang tahun.   Adapun waktu tanam terbaik adalah pada pagi hari sebelum jam
               09.00 atau pada sore hari setelah jam 15.00.

               Penentuan jarak tanam dan pembuatan lubang tanam

                  Jarak tanam ideal untuk penanaman stroberi dengan pola tanam baris berganda 20 x 30 cm , dimana jarak
                                                                                              2
                   20 cm merupakan jarak tanam dalam barisan tanaman, sedangkan jarak 30 cm merupakan jarak tanam
                   antar barisan tanaman. Apabila menggunakan pola tanam barisan tunggal, jarak tanamnya 20 cm (Gambar
                   2.2).






                                                                                                       28
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39