Page 31 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 31

   Stolon tumbuh memanjang dan pada satu stolon dapat muncul/tumbuh 4 – 5 anakan.  Dari 4 – 5 anakan
                   tersebut, yang baik digunakan sebagai bibit adalah anakan kesatu dan kedua.  Sedangkan stolon berikutnya
                   tidak baik untuk digunakan sebagai bibit karena anakan yang ketiga dan berikutnya sifatnya sudah tidak
                   sama dengan induknya, dan produksinya rendah.  Pada umumnya, tanaman stroberi akan mengeluarkan
                   stolon setelah masa berbuahnya habis.
                  Adapun tata cara memperoleh bibit tanaman stroberi asal stolon sebagai berikut:
                   o  Pilih  bibit  tanaman  induk  yang  pertumbuhannya  baik,  sehat,  bebas  hama  dan  penyakit  serta
                       produksinya tinggi.
                   o  Siapkan pot/polybag yang telah diisi media tanam (tanah dan pupuk kandang/kompos).
                   o  Pot/polybag yang telah terisi media tanam diletakkan tepat di bawah anakan stolon yang akan diambil,
                       lalu ujung stolon/ujung anakan stolon ditempelkan di media tanam dalam pot/polybag dan ditimbun
                       media tanam tipis-tipis.
                   o  Setelah  6  minggu,  anakan-anakan  pada  setiap  stolon  telah  tumbuh  dan  telah  mengeluarkan  akar-
                       akarnya.
                   o  Anakan  dapat  dipisahkan  dari  induknya  bila  telah  mempunyai  4  –  8  helai  daun  dengan  cara
                       menggunting stolon/sulurnya.

               Pembelian bibit siap tanam

               Pengadaan bibit dengan cara membeli bibit siap ditanam perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
                  Bibit hendaknya dibeli dari penangkar bibit yang terpercaya menyediakan bibit bermutu dan bersertifikat.
                   Biasanya dapat diperoleh pada perusahaan besar swasta dan Balai Penelitian hortikultura.
                  Bibit sebaiknya berasal dari perbanyakan vegetatip.
                  Keadaan fisik bibit baik dan sehat, yakni bebas dari penyakit, jumlah daun memenuhi persyaratan teknis,
                   tanaman kokoh, pucuk atau kuncup tanaman tidak layu atau mengering.

               2.2.2.   Persiapan lahan

               Tanaman stroberi dapat ditanam di lahan bekas sawah, tegalan/tanah kering,  atau lahan kebun baru bekas
               hutan.  Selain bisa ditanam di kebun sebagai tanaman yang diusahakan secara komersial, stroberi juga bisa
               ditanam  dalam  pot  (budidaya  buah  dalam  pot).  Dimanapun  tanaman  ini  ditanam,  persiapan  lahan  perlu
               dilakukan dengan baik.

               Persiapan lahan bekas sawah

                  Keringkan  lahan  bekas  sawah  terlebih  dahulu  dengan  membuat  parit-parit  mengelilingi  lahan  untuk
                   mengeluarkan air.
                  Bersihkan sisa-sisa tanaman sebelumnya.
                  Olah tanah untuk memperbaiki airasi (peredaran udara) di dalam tanah, kemudian ratakan tanah yang telah
                   diolah tersebut.
                  Buat  bedeng-bedeng  dengan  jarak  antar  bedeng  60  cm,  parit-parit  irigasi  dan  drainase,  jalan  untuk
                   pengamatan harian, dan jalan untuk pengakutan hasil panen.  Bedeng sebagai tempat penanaman bibit
                   dibuat berukuran  panjang 10 m atau disesuaikan dengan kondisi lahan, lebar 1 m, dan tinggi bedeng 40 cm.
                   Lebar parit irigasi 20 – 30 cm, drainase 50 cm, dengan dalam masing-masing 50 cm.  Bedengan dibuat
                   membujur ke arah Timur-Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata mengenai tanaman.

               Persiapan lahan bekas tegalan

                  Bersihkan sisa-sisa tanaman sebelumnya
                  Olah tanah untuk memperbaiki airasi (peredaran udara) di dalam tanah, kemudian ratakan tanah.
                  Buat  bedeng-bedeng  dengan  jarak  antar  bedeng  60  cm,  parit-parit  irigasi  dan  drainase,  jalan  untuk
                   pengamatan harian, dan jalan untuk pengakutan hasil panen.  Bedeng sebagai tempat penanaman bibit
                   dibuat berukuran  panjang 10 m atau disesuaikan dengan kondisi lahan, lebar 1 m, dan tinggi bedeng 40 cm.
                   Lebar parit irigasi 20 – 30 cm, drainase 50 cm, dengan dalam masing-masing 50 cm.  Bedengan dibuat
                   membujur ke arah Timur-Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata mengenai seluruh tanaman.


                                                                                                       25
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36