Page 33 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 33

Pengolahan tanah dan pengapuran

               Bedeng-bedeng tempat penanaman bibit stroberi tanahnya digemburkan lagi dengan mencangkulnya tipis-tipis
               sedalam sekitar 30 cm. Selanjutnya, dilakukan pengapuran tanah.  Pengapuran tanah dilakukan terutama bila
               kondisi tanah memiliki nilai keasaman (pH) rendah dan tidak sesuai dengan syarat tumbuhnya tanaman stroberi.

               Sebelum dilakukan pengapuran tanah, terlebih dahulu dilakukan pengujian pH-tanah.  Tahapan pengujian pH
               tanah di lapangan, adalah sebagai berikut:
                  Ambil tanah secara acak dan merata dari beberapa tempat di dalam petak kebun.
                  Campurkan tanah tersebut, aduk merata, dan ambil sekitar satu cangkul sebagai sampel yang akan diuji.
                  Masukkan sampel tanah ke dalam ember berisi air dan biarkan hingga tanah mengendap.
                  Setelah tanah mengendap, air dipisahkan dari endapan tanah ke dalam ember lain.
                  Selanjutnya, uji pH air tersebut dengan menggunakan kertas lakmus atau pH-meter.  Angka pH tersebut
                   menunjukkan tingkat keasaman tanah (pH tanah).

               Setelah pH tanah diketahui, dan apabila ternyata pH tanahnya di bawah 6.5, maka pengapuran tanah perlu
               dilakukan.    Pengapuran  tanah,  selain  berfungsi  untuk  meningkatkan  pH  tanah  agar  sesuai  dengan  syarat
               tumbuhnya tanaman, juga dapat  memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aktivitas organisme tanah dalam
               membantu  proses  penguraian  bahan  organik  tanah  (berarti  mempercepat  tersedianya  unsur  hara  tanah),
               menurunkan zat yang bersifat racun (aluminium, mangan, dan besi) tanpa menghilangkan zat-zat penting yang
               lain,  menambah  unsur  hara  phosphat  (P),  molibdenum  (Mo),  kalsium  (Ca),  dan  magnesium  (Mg),  serta
               meningkatkan pertumbuhan tanaman (berarti meningkatkan hasil panen).

               Dosis pengapuran tanah harus tepat.  Jika berlebihan, hal ini akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan
               tanaman.  Gejala kelebihan pengapuran pada tanaman, adalah sebagai berikut.
                  Tanaman  menunjukkan  gejala  klorosis,  yaitu  daun-daun  menguning.  Hal  ini  karena  pengapuran  yang
                   berlebihan menurunkan kandungan zat besi (Fe) di dalam tanah.   Zat besi sangat diperlukan tanaman untuk
                   pembentukan klorofil (zat hijau daun), sehingga berkurangnya zat besi menyebabkan pembentukan klorofil
                   kurang sempurna, dan oleh karena itu daun menjadi menguning.
                  Tanaman  dapat  keracunan  zeng  (Zn),  tembaga  (Cu),  dan  mangan  (Mn).  Hal  ini  karena  pengapuran
                   berlebihan dapat meningkatkan zat-zat tersebut.
                  Tanaman memiliki pertumbuhan kurang baik.  Pada tanaman stroberi yang telah berbunga atau berbuah,
                   bunga dan buahnya banyak yang gugur.  Hal ini karena pengapuran berlebihan menurunkan kandungan
                   phosphat dan molibdenum akibat adanya pembentukan senyawa komplek yang tidak larut.  Selain itu, juga
                   terjadi gangguan serapan phophat dan boron.

               Pemberian pupuk dasar

               Pupuk dasar diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah atau seminggu  sebelum penanaman.  Pupuk ini memerlukan
               waktu untuk unsur-unsur hara yang terkandung di dalamnya menjadi tersedia bagi tanaman.

               Pupuk ini berupa pupuk alam atau organik, misalnya pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau.   Pupuk kandang adalah
               pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak yang tercampur dengan sisa-sisa pakan (rumput dan hijauan lain),
               jerami, atau tanah.  Sumber kotoran hewan meliputi babi, kambing, ayam, bebek, sapi, atau kambing.  Pupuk
               yang berasal dari kotoran ayam memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kotoran hewan lain.
               Pupuk  kandang  yang  diberikan  harus  sudah  matang  karena  jika  tidak,  dapat  mematikan  tanaman.    Hal  ini
               disebabkan, pupuk kandang belum matang masih mengalami proses penguraian dan pembusukan yang dapat
               menghasilkan  energi  panas  75°C,  di  dalam  mana  akar  tanaman  secara  umum  tidak  kuat  menahan  panas
               tersebut.

               Kompos adalah pupuk yang terbentuk dari berbagai campuran bahan-bahan tanaman, seperti daun-daunan,
               ranting-ranting muda, jerami, rumput, atau sampah pasar berupa sayuran yang telah tertimbun beberapa waktu
               lamanya hingga menjadi busuk dan hancur.

               Sementara itu, pupuk hijau adalah pupuk tanaman yang terdiri dari daun-daunan serta bagian tanaman lainnya
               yang mudah membusuk di dalam tanah. Penggunaan pupuk hijau dapat langsung dimasukkan ke dalam tanah
               sebelum membusuk.  Sumber pupuk hijau meliputi  tanaman kacang-kacangan (leguminosa) seperti kedelai,
               kacang  tanah,  atau  kacang  tunggak,  dan  tanaman  lainnya  seperti  dadap  dan  sengon  laut,  termasuk  juga
               centrosema, dan crotalia yang banyak tersedia di pinggiran jalan.

                                                                                                       27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38