Page 75 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 75

   Kumpulkan sekitar 20 keong mas dari saluran air di dekat rumah atau dari sungai kecil sebagai bibit dan
                   masukkan semuanya ke dalam kolam kecil yang sudah dipersiapkan.
                  Keong mas sangat cepat bereproduksi, sehingga akan cepat pula meningkat populasinya di dalam kolam.
                   Untuk panen keong, tancapkan sebatang bambu semalaman. Keong akan menempel di bambu tersebut.
                   Pada pagi hari berikutnya, cabut bambu tersebut dan lepaskan keong ke dalam wadah.
                  Selanjutnya, lepaskan keong dari cangkangnya.  Daging keong dapat dimasak terlebih dahulu (rebus selama
                   20 menit) atau dicampurkan langsung dengan bahan pakan lainnya sebelum diberikan pada babi.
                  Sementara itu, cangkang keong juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber mineral Ca.  Cangkang-cangkang
                   keong  perlu  dijemur  atau  dibakar  terlebih  dahulu,  kemudian  ditumbuk  dan  dihaluskan  sebelum  dapat
                   diberikan pada babi.  Tepung cangkang keong dapat dicampurkan bersama bahan-bahan pakan babi lainnya.

               Tabel 1.6.   Formula pakan, komposisi bahan pakan, dan potensi tingkat pertumbuhan bobot tubuh babi hasil
                         percobaan lapangan Proyek ACIAR-CIP-SARDI (2002 – 6)

                Formula pakan                             Komposisi bahan pakan                  Potensi*
                                                                                                 (g/hari)
                Wamena #1                56%  daun  ubijalar  masak  +  33%  umbi  ubijalar  masak  +  11%  batang   150 - 200
                                         pisang masak + 0.5 g garam
                Wamena #2                33% daun ubijalar masak + 22% umbi ubijalar masak + 34%  silase**   150 - 200
                                         daun dan umbi ubijalar + 11% batang pisang masak
                Wamena #3                33% daun ubijalar mentah + 22% umbi ubijalar mentah + 34% silase**   120 - 170
                                         daun dan umbi ubijalar + 11% batang pisang mentah
                Wamena #6                50% umbi ubijalar masak + 30% daun ubijalar masak + 20% organ dalam   250 – 300
                                         ikan masak
                Wamena #9                Wamena #2 atau Wamena #1 + 5% atau 50 g daging keong/kg pakan   200 – 260
                Pakan tradisional (Kontrol)   Daun dan potongan umbi ubijalar mentah             30 – 50
               *Potensi tingkat pertumbuhan bobot tubuh babi yang diberi masing-masing formula pakan tersedia.
               **Silase dari hipere-hipereka: 85% hipere + 15% hipereka + 0.5 kg garam fermentasi selama 14 hari sebelum di berikan ke babi.

               1.3.4.  Pemberian pakan babi

               Jumlah pemberian

               Formula pakan dapat dipilih dari yang sudah direkomendasikan (Tabel 1.5) sesuai dengan ketersedian bahan
               pakan di masing-masing kampung.  Sementara itu, jumlah pakan yang diberikan berdeda untuk setiap tahap
               pertumbuhan babi, yaitu secara umum sebagai berikut:
                  Untuk babi muda yang sedang tumbuh, jumlah pakan minimal 10% dari bobot tubuhnya setiap hari atau
                   sebanyak yang mereka bisa makan.
                  Untuk induk babi dan pejantan, jumlah pakan diberikan sebanyak yang mereka bisa makan.

               Frekuensi pemberian

               Sebaiknya  babi diberi  makan  dua  kali  setiap  hari,  yaitu  pada  pagi  dan  sore  hari.  Di  Lembah  Baliem,  Papua
               sebagian besar petani secara tradisional memberi makan babi mereka dengan daun dan umbi ubijalar dalam
               keadaan basah, baik dimasak terlebih dahulu maupun mentah.  Dianjurkan, ketika memasak daun dan umbi
               ubijalar agar menggunakan air secukupnya saja.  Jika air terlalu banyak, babi hanya akan kenyang oleh air, bukan
               dengan bahan pakan padat yang lebih kaya nutrisi, sehingga pertumbuhan babi akan berkurang.  Selanjutnya,
               sebaiknya babi diberi makan secara terpisah untuk menghindari persaingan antar babi.

               Hasil percobaan cara pemberian pakan di Kampung Pisugi, Lembah Baliem, Papua (Agustus – November 2003)
               menunjukkan keuntungan pemberian pakan secara terpisah daripada secara berkelompok (Tabel 1.7).

               1.3.5.   Penyediaan air minum

               Air sangat penting sebagai nutrisi semua hewan.  Bagian terbesar tubuh babi adalah air, yaitu mencapai 70%
               dari keseluruhan bagian tubuh.  Jika hewan ternak, termasuk babi tidak diberi cukup air, mereka akan berhenti
               tumbuh.  Jika tidak ada air selama 24 hingga 48 jam, mereka akan mati.

                                                                                                       69
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80