Page 83 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 83

Pengelolaan induk babi setelah melahirkan dan mulai menyusui

               Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:
                  Beri  minum  sebanyak  mungkin  induk  babi  baru  melahirkan  dan  mulai  menyusui,  namun  jangan  diberi
                   makan.
                  Berikan 30% dari jumlah pakan normal pada hari kedua.
                  Secara bertahap tingkatkan jumlah pakan mulai hari ketiga hingga jumlah sebanyak yang induk tersebut
                   bisa makan.
                  Pastikan induk tersebut selalu mendapatkan air bersih untuk minum.
                  Pastikan setiap anak babi menyusu pada induknya tak lebih dari 2 jam sejak dilahirkan.
                  Anak babi harus mendapatkan tempat yang hangat dan terlindungi untuk tidur (kotak krep) ketika mereka
                   tidak sedang menyusu.

               Penyapihan anak-anak babi

               Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:
                  Setelah  anak-anak  babi  berumur  7  minggu  atau  bobot  tubuhnya  telah  mencapai  10  kg,  mereka  dapat
                   dipisahkan dari induknya – Pemisahan anak-anak babi dari induknya ini disebut penyapihan.
                  Anak-anak babi baru sapih memerlukan kandang yang hangat dan tertutup – Alas kandang dapat diberikan
                   rerumputan kering dengan ketebalan minimal 15cm.
                  Beri makan anak-anak babi baru sapih sekurang-kurangnya 3 kali sehari bahkan lebih jika mereka masih
                   terus mau makan untuk 2 minggu pertama setelah penyapihan.
                  Setelah  mencapai  umur  lebih  dari  10  minggu,  mereka  telah  menjadi  muda  yang  bisa  tidur  di  kandang
                   terbuka, namun pastikan mereka tetap mendapatkan alas rerumputan kering.

               Mengawinkan kembali induk babi lepas sapih

               Segera setelah induk babi lepas sapih dan anak-anaknya dipisahkan ke dalam kandang baru, induk babi kembali
               ditempatkan di kandang dekat pejantan untuk merangsang birahinya lagi (Lihat di atas).

               Tanda-tanda birahi meliputi:
                  Gelisah
                  Mendengkur
                  Melihat pejantan
                  Kelaminnya membengkak, berwarna kemerahan, dan mengeluarkan cairan lendir kental.

               Jika tanda-tanda birahi tersebut muncul, taruh pejantan dan induk babi tersebut bersamaan di dalam  satu
               kandang atau laleken.  Induk babi birahi akan membiarkan pejantan untuk mengawininya.  Sebaliknya, jika induk
               babi  tersebut  belum  mau  kawin  lagi,  segera  kembalikan  ke  kandangnya  sebelum  pejantan  melukainya.
               Kemudian, coba lagi di hari berikutnya.

               Cara lain untuk memastikan apakah induk babi sedang birahi adalah dengan melakukan “uji tekan pada bagian
               punggungnya”. Tegakkan punggungnya dan tekan dengan kedua tangan secara kuat di bagian tengah punggung.
               Jika induk tersebut mengangkat pantatnya, berarti telah siap untuk kawin.

               Induk bunting

               Selama masa bunting, induk harus terjaga baik dan mendapat pakan berkualitas (Lihat Tabel  1.6).  Jauhkan
               pejantan dari kandangnya agar tidak terganggu.  Pakan tambahan seperti sundaleka atau daun dadap yang
               memiliki kandungan protein tinggi dan kaya mineral dapat dicampurkan pada pakan utama atau diberikan secara
               langsung.

               Pastikan juga induk bunting selalu mendapatkan air bersih untuk minum – Selalu sediakan air minum baik di
               dalam kandang maupun laleken.

               Secara  keseluruhan,  ingat  selalu,  bahwa  jika  induk  babi  dikelola  secara  tepat,  maka  induk  tersebut  akan
               menghasilkan anak babi yang banyak (Gambar 1.16).



                                                                                                       77
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88