Page 38 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 38

18 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


             waktu,  orang  akan  mampu  bekerja  bersama-sama  untuk  mencapai
             berbagai  hal  yang  tidak  dapat  mereka  lakukan  dengan  sendirian.
             Orang-orang tersebut berhubungan dalam suatu rangkaian jaringan
             dan mereka cenderung memiliki kesamaan nilai dengan anggota lain
             dalam  jaringan  tersebut.  Sejauh  jejaring  tersebut  menjadi  sumber
             daya, ia dapat dipandang sebagai modal. Selain  dapat  memberikan
             manfaat  langsung,  modal-modal  ini  seringkali  bisa  dimanfaatkan
             dalam  latar  yang  lain.  Ini  berarti  bahwa  semakin  banyak  anda
             mengenal orang dan semakin banyak anda memiliki kesamaan cara
             pandang dengan mereka, maka semakin kaya modal sosial anda.
                  Kajian teoritis utama yang akan dijelaskan pada penelitian ini
             berasal  dari  tiga  orang  ahli  yang  pertama  sekali  membicarakan
             tentang  modal  sosial.  Penelitian-penelitian  yang  dilakukan  oleh
             mereka di daerah-daerah Afrika dan Eropa. Bidang kehidupan yang
             diteliti adalah bidang budaya dan pembangunan masyarakat. Ketiga
             ahli  tersebut  adalah  Pierre  Bourdieu,  James  Coleman,  dan  Robert
             Putnam.  Ketiga  ahli  ini  dianggap  sebagai  tokoh  utama  dalam
             menjelaskan  konsep  modal  sosial.  Penelitian  yang  mereka  lakukan
             memberikan sumbangan pengetahuan yang cukup besar terutama di
             bidang ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan Sosiologi.
             a .   P i e r r e   B o u r d i e u

                  Pierre  Bourdieu  menggambarkan  kajian  modal  sosialnya
             dengan melihat dari perkembangan dinamis struktur nilai dan cara
             berpikir  (habitus)  yang  menjadi  jembatan  antara  agensi  subjektif
             dengan  posisi  objektif.  Dalam  mengembangkan  struktur  nilai  dan
             cara  berpikir  tersebut,  kelompok  harus  mampu  menggunakan
             simbol-simbol budaya sebagai tanda pembeda, yang menandai dan
             membangun  posisi      dalam  struktur  sosial.  Istilah  modal  budaya,
             menunjuk pada cara kelompok memanfaatkan fakta bahwa beberapa
             jenis  selera  budaya  menikmati  lebih  banyak  status  daripada  jenis
             selera budaya yang lain. Misalnya, saat seseorang senang menikmati
             musik simponi, merupakan salah satu cara untuk mempertahankan
             superioritas  kelompoknya  terhadap  kelompok  lain.  Pandangan
             kepada musik simponi merupakan sebuah penanda bagi anggotanya
             yang  memiliki  kemampuan  materi  yang  cukup,  melambangkan
             status, dan hubungan sosial yang mutual.
                  Kajian   mengenai    modal    sosial,   mulanya    Bourdieu
             mendefinisikannya  dengan  modal  hubungan  sosial  yang  jika
             diperlukan  akan  memberikan  dukungan-dukungan  bermanfaat:
             modal  harga  diri  dan  kehormatan  yang  seringkali  diperlukan  jika


                                                     Amiruddin Ketaren|  Bab II : 7-34
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43