Page 41 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 41
Pendekatan Teori | 21
Pendapat lain menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil
proses belajar dan pengalaman yang membutuhkan proses kognitif.
Prawitasari (1998; 37) menjelaskan bahwa pengetahuan
(knowledge) adalah hasil belajar dan pengalaman yang diperoleh
secara sengaja maupun tidak sengaja dan secara formal maupun non
formal. Untuk memperoleh pengetahuan dibutuhkan proses kognitif
yang sangat kompleks agar pengetahuan dapat tersampaikan dengan
baik dan dapat diterima dengan tepat maka seluruh indera perlu
dilibatkan. Oleh karenanya, pengetahuan berkaitan erat dengan 4
faktor, yaitu: ingatan, belajar, berfikir, dan intelegensi. Pandangan ini
didukung oleh Nawawi (2007;27) yang berpendapat bahwa
pengetahuan didasari oleh sifat ingin tahu yang dimiliki manusia
yang mendorongnya menggunakan panca indera dan kemampuan
berfikirnya untuk mengenal dan memahami segala sesuatu yang
obyektif yang menghasilkan pengalaman. Pengetahuan yang benar
disebut juga pengetahuan yang obyektif yang selalu menuntut bukti-
bukti kebenarannya namun, pengetahuan dapat berbeda-beda
antara satu orang dengan orang lain karena masing-masing
menangkap bukti kebenaran pengetahuannya pada sesuatu yang
bersifat khusus dan berbeda dengan yang lain.
Gambar 2. Perilaku dan Pengetahuan
Hal serupa juga diungkapkan oleh Suhartono (1994;38) yang
menerangkan bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang diperoleh
secara biasa atau sehari-hari melalui pengalaman-pengalaman,
kesadaran dan informasi. Sementara menurut Mulyadi (2007; 18)
menjelaskan bahwa pengetahuan adalah sesuatu apapun yang
diketahui dari sebuah obyek yang melibatkan simbul-simbol,