Page 64 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 64

44 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


             Adha, dan waktu-waktu  tertentu saja seperti diadakannya hajatan-
             hajatan  di  keluarga  atau  dikeluarga  besarnya.  Di  hari-hari  biasa,
             masyarakat menggantinya dengan makanan lain seperti ikan.
                  Luas  tanaman  pakan  ternak  di  desa  Bangunjiwo  adalah  3.30
             Ha,  dengan  tanaman  utama  adalah  rumput  gajah  sebagai  pakan
             ternak  sapi,  kerbau  dan  kambing.  Lahan  dengan  seluas  itu
             menghasilkan  pakan  ternak  sebanyak  5  ton/Ha.  Demikian  juga
             dengan tempat penggembalaan ternak. Luas tempat penggembalaan
             ternak  seluas  1  Ha  terutama  untuk  kambing  dan  kerbau.
             Penggembalaan untuk bebek, biasanya di sekitar rumah tetapi bila
             musim panen dan sebelum musim tanam tiba, bebek digembalakan
             di sawah-sawah penduduk.

             6 .   S u m b e r   D a y a   A i r .
                  Sungai  yang  mengalir  melalui  desa  Bangunjiwo  ada  2  (dua)
             buah,  yaitu  sungai  Bedog  dan  sungai  Duren.  Sungai  ini  mampu
             mengairi  seluruh  persawahan  di  desa  Bangunjiwo.  Hal  ini  hanya
             dapat  terjadi  pada  saat  musim  penghujan  saja.  Kualitas  air  yang
             dihasilkan juga tidak cukup baik (keruh) karena air yang berasal dari
             air hujan bercampur dengan tanah atau lumpur saat mengairi sawah.
             Akibatnya,  air  di  kedua  sungai  ini  tidak  dapat  dikonsumsi  oleh
             masyarakat  desa  Bangunjiwo.  Saat  ini,  kedua  sungai  tersebut
             mengalami  perubahan  yang  berbeda.  Sungai  Bedog  masih
             terpelihara  dengan  baik  dan  tidak  mengalami  pendangkalan,
             sedangkan  Sungai  Duren  mengalami  hal  sebaliknya.  Sungai  ini
             sangat  tidak  terpelihara  dan  mengalami  pendangkalan  akibat
             lumpur yang terbawa saat hujan. Tentunya, hal ini harus mendapat
             perhatian dari masyarakat mengingat fungsinya yang cukup penting
             sebagai irigasi pertanian.
                  Masyarakat,  dalam  memenuhi  kebutuhan  air  minum,  mandi
             dan  untuk  keperluan  lainnya  memanfaatkan  sumber  air  yang
             tersedia di desa ini. Sumber air tersebut di antaranya adalah sumur
             gali dan air yang berasal dari PAM pemerintah daerah. Kualitas air
             yang  tersedia  cukup  baik  (jernih,  tidak  berasa  dan  tidak  berbau),
             terutama  yang  dihasilkan  oleh  sumur  galian  masyarakat.  Lebih
             lengkapnya, sumber air minum masyarakat dapat dilihat dari table
             3.09. di bawah ini.





                                                    Amiruddin Ketaren|  Bab III :35-56
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69