Page 8 - MODUL BARIS DAN DERET_Neat
P. 8
100 95 90 85 80 75 ... U = ...?
n
−5 −5 −5 −5 −5
Aturan: barisan bilangan ganjil adalah menambahkan
dengan 4 untuk setiap suku berikutnya.
U1 = 100 = 105 - (5× 1)
U2 = 95 = 105 - (5 × 2)
U3 = 90 = 105 - (5 × 3)
U4 = 85 = 105 - (5 × 4)
U5 = 80 = 105 - (5 × 5)
U6 = 75 = 105 - (5 × 6)
.
.
.
Un = 105 – 5n
Dari ketiga contoh tersebut, terlihat baha suku-suku
berurutan pada setiap barisan bilangan mempunyai selisih atau
beda yang tepat. Barisan bilangan seperti itu disebut Barisa
Aritmetika.
Jika nilai suku-sukunya makin lama makin besar maka
disebut Barisan Aritmetika Naik dan jika nilai suku-sukunya makin
lama makin kecil, maka disebut Baris Aritmetika Turun.
b. Menentukan suku ke-n dengan rumus
Selain menggunakan pola hubungan barisan bilangan dengan
bilangan asli, suku ke-n suatu barisan bilangan juga dapat dicari
dengan menggunakan rumus.
i. Barisan Aritmetika
U 1 U 2 U 3 U 4 U U 6 ... U
5
n
+b +b +b +b +b
Selisih atau beda tiap suku dimisalkan dan suku pertama
dimisalkan .
8