Page 10 - konsep e book final 200924
P. 10
o Fasilitas: Fasilitas pelatihan yang ada belum tentu memadai untuk
mendukung berbagai jenis program pelatihan.
o Teknologi: Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran belum
optimal.
• Kelayakan Keuangan:
o Anggaran: Anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan
kompetensi seringkali terbatas.
o Efisiensi Penggunaan Anggaran: Penggunaan anggaran belum optimal,
sehingga belum memberikan hasil yang maksimal.
• Kelayakan Hukum:
o Regulasi: Regulasi yang ada perlu terus diperbaiki agar lebih relevan
dengan kebutuhan saat ini.
o Koordinasi: Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara berbagai
pihak terkait dalam penyelenggaraan pengembangan kompetensi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa rekomendasi yang
dapat dilakukan antara lain:
• Desentralisasi: Memberikan kewenangan yang lebih besar kepada
masing-masing instansi untuk merancang dan melaksanakan program
pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhannya.
• Fokus pada Kualitas: Menggeser fokus dari kuantitas menjadi kualitas,
dengan menekankan pada relevansi program pelatihan dengan kebutuhan
pekerjaan.
• Pemanfaatan Teknologi: Memaksimalkan penggunaan teknologi
informasi untuk memperluas akses dan meningkatkan efektivitas program
pelatihan.
• Kemitraan dengan Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha: Membangun
kemitraan untuk mendapatkan sumber daya dan keahlian yang
dibutuhkan.
• Evaluasi yang Berkala: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap
program pelatihan untuk mengetahui tingkat efektivitasnya.
Dengan melakukan berbagai upaya tersebut, diharapkan pelaksanaan
pengembangan kompetensi di Sumatera Barat dapat lebih efektif dan