Page 10 - Layla Majnun
P. 10
Apa artinya kekayaan melimpah serta kekuasaan besar bagi se-
seorang bila ia tak memiliki seorang putra pun? Apalah artinya kemuliaan
serta kewibawaan jika tak ada seorang pun yang akan meneruskan nama
besar keluarganya? Dan apalah artinya hidup jika tak disertai oleh keba-
hagiaan akan hadirnya anak-anak? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui
benak si pria tua dan semakin ia memikirkannya, semakin besarlah ke-
sedihannya. Doa-doanya tak mendapat jawaban, dan segala amalan yang
dilakukannya hanya sia-sia saja; ia menanti datangnya bulan purnama
yang takkan pernah muncul, sebuah taman bunga mawar yang takkan
pernah mekar. Meskipun begitu, ia tak kehilangan harapan.
Begitu besar hasratnya untuk memiliki anak hingga ia melupakan
hal-hal lainnya. Demi mendapatkan satu hal yang sangat didambakan
namun tak dimilikinya, ia mengabaikan karunia Tuhan yang telah diberikan
kepadanya – kesehatan, kekayaan, serta kekuasaannya. Bukankah cara ber-
pikir manusia memang demikian? Ketika tujuan tak tergapai dan doa tak
terjawab, pernahkah kita berpikir bahwa keheningan Tuhan justru demi
kebaikan kita sendiri? Kita memang selalu merasa yakin dengan apa yang
kita butuhkan, hal itu benar adanya. Namun seringkali kita bingung dengan
kebutuhan dan keinginan, dan juga apa-apa saja yang kita inginkan, namun
tak kita butuhkan – kadangkala hal-hal seperti itulah yang membuat kita
terjatuh. Jika kita tahu seperti apa masa depan kita, tentu saja kita takkan
dipusingkan oleh hal-hal itu. Namun kita tak dapat melihat masa depan;
takdir setiap manusia berada jauh di luar jangkauan manusia untuk dapat
dilihat. Ke mana tujuannya tak ada yang tahu. Siapa yang tahu bila kunci
yang kita temukan di hari ini bukanlah kunci untuk gembok yang akan
kita temukan di esok hari, atau gembok di hari ini bukanlah untuk kunci di
hari esok?
Dan begitulah, Sayyid berdoa dan berpuasa dan terus memberi
sedekah hingga hampir saja ia mengakui kekalahannya, pada saat itulah
Allah mengabulkan permintaannya. Ia diberikan seorang bayi laki-laki, se-
orang anak yang sangat tampan bagaikan bunga mawar yang baru saja
mekar, bagaikan sebuah berlian yang keindahannya dapat mengubah ma-