Page 14 - Layla Majnun
P. 14

sebenarnya. Rasa mabuk yang pertama kali dialami selalu menjadi yang
            terhebat. Jatuh yang mereka rasakan untuk pertama kali selalu menjadi
            pengalaman yang terberat. Dan patah hati yang dirasakan untuk pertama
            kali selalu menjadi yang paling menyakitkan.
                   Dan begitulah, mereka melangkah jauh dengan perasaan itu
            hingga terlambat untuk kembali lagi, dipesonakan oleh sebuah kekuatan
            yang asal-usulnya tak mereka ketahui dan kekuatan itu terlalu hebat
            untuk dapat mereka lawan. Mereka telah meminum habis gelas berisi-
            kan minuman cinta siang dan malam, dan semakin banyak yang mereka
            minum, semakin kuat ketertarikan mereka satu sama lainnya. Mata me-
            reka menjadi buta dan telinga mereka menjadi tuli di sekolah dan di du-
            nia yang berada di luar kelas mereka. Qays dan Layla telah kehilangan
            diri mereka… dan akhirnya saling menemukan.




               Bagi Qays, Layla bak matahari, yang merambat naik di langit
              hatinya dengan keindahan dan sinar yang tak ada bandingannya.
              Hari demi hari, cahaya yang dipancarkan Layla semakin terang,
             menerangi tak hanya dunia Qays namun juga dunia mereka-mereka
                       yang beruntung dapat berjumpa dengannya.

                Orang bilang cinta pertama adalah yang terhebat, dan bahwa kenang-
            an pertama itu takkan pernah hilang. Bagi Qays dan Layla, hal ini benar
            adanya. Begitu besarnya kebahagiaan yang mereka rasakan hingga mereka
            tak berani mempertanyakannya, karena mereka takut perasaan itu akan
            hilang secepat datangnya.
                   Bagi Qays, Layla bak matahari, yang merambat naik di langit ha-
            tinya dengan keindahan dan sinar yang tak ada bandingannya. Hari demi
            hari, cahaya yang dipancarkan Layla semakin terang, menerangi tak hanya
            dunia Qays namun juga dunia mereka-mereka yang beruntung dapat
            berjumpa dengannya. Bocah laki-laki lainnya pun terpukau dan terpesona
            oleh sinar Layla yang membutakan. Selama pelajaran berlangsung, mereka
            semua memandangnya dengan mulut terbuka, hingga sang guru muncul
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19