Page 17 - Layla Majnun
P. 17
pun ia melangkah, banyak orang yang menatapnya dan menunjukkan
jari ke arahnya, tertawa-tawa, mencemoohnya dan berkata, “Ini dia si
orang gila, si ‘majnun’!’
Bagi suku Layla, situasi ini tak dapat ditolerir, karena tidak saja
menyangkut nama baik Layla, namun juga nama baik suku menjadi taruh-
annya. Apakah benar jika integritas mereka dipertanyakan dan nama
baik mereka dinodai oleh si bocah gila dari Banu Amir ini? Apakah benar
reputasi Layla ternoda? Mereka harus segera bertindak. Hal pertama
yang mereka lakukan adalah melarang Layla untuk keluar dari tendanya.
Seorang penjaga bertugas untuk menjaga bagian depan tenda dan dipe-
rintahkan agar menangkap Qays jika ia mencoba untuk mendekati
Layla. Begitulah yang terjadi, mereka menyembunyikan sang rembulan
dari gonggongan anjing pemburu.
Tak ada yang dapat dilakukan atau diucapkan oleh Layla untuk
mencegahnya. Ia harus menyembunyikan kesedihannya–kesedihan yang
mengancam akan merobek hatinya menjadi dua. Hanya saat sendirian
sajalah ia melepaskan topengnya dan membiarkan air mata kesepian jatuh
menetes di pipinya.