Page 34 - X-PAK-dikonversi
P. 34

PERTEMUAN VII



                      BAB IV. MENGASIHI  DAN  MENGHASILKAN  PERUBAHAN


                 Sekolah               : SMA Negeri 7 Kupang   KD                      :  1.1; 2.1; 3.1 dan 4.1
                 Mata pelajaran  : Pendidikan Agama Kristen   Alokasi Waktu  :  10 Minggu x 3 JP  45 Menit
                                 dan BP
                 Kelas/Semester : X / Ganjil                  Materi Pokok    :  Mengasihi  Dan  Menghasilkan
                                                                              Perubahan

               Kompetensi Dasar

               1.1  .   Mensyukuri karunia Allah bagi dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi dewasa
               2.1 .  Mengembangkan perilaku sebagai pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa
               3.1 .  Menganalisis ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa
               4.1 .  Membuat karya yang berkaitan dengan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi
                      dewasa

               REFERENSI  ALKITAB : Lukas 15:21-24 ; Yohanes 3:16; Roma 12:9-21

                A.  Pemahaman tentang kasih dalam tradisi Yahudi
                   Dalam bahasa Ibrani kata “cinta kasih” di terjemahkan menjadi Khesed. Menurut sastra etika
                Yahudi, khesed atau cinta kasih adalah salah satu dari kebajikan yang paling utama. Rabi Simon
                yang  adil  mengajarkan  demikian  “Dunia  berlandaskan  pada  tiga  hal  yaitu  Taurat,  pelayanan
                kepada Allah dan mencurahkan cinta kasih (khesed).  Taurat di mulai dengan khesed dan berakhir
                dengan khesed, dengan kata lain keseluruhan Taurat di cirikan  oleh khesed artinya kehidupan
                yang ideal haruslah bertujuan untuk menciptakan perilaku yang di warnai oleh kesetiaan dan cinta
                kasih.
                Warren Buffett, salah seorang terkaya di dunia, pernah di tanyai apa nasehat terbaik yang pernah
                di terimanya. Ia menjawab :
                      “Kekuatan dari cinta kasih yang tampa syarat, maksudnya tidak ada kekuatan apapun di
                     muka bumi ini yang sebanding dengan kekuatan cinta kasih yang tak bersyarat. Dan saya
                     pikir bahwa bila kita menawarkan hal itu kepada anak kita tidak merasa nyaman dengannya
                     namun bila tahu bahwa kita bisa selalu pulang, maka itu sesuatu yang sangat berarti di hidup
                     ini….dan saya ingin mengatakan bahwa setiap orang tua yang dapat menunjukkan kasih
                     seperti  itu  kepada  anaknya  sejak  masih  kecil  maka  cinta  kasih  itu  akan  menghasilkan
                     manusia yang lebih baik”,
               B.  Cinta kasih = kesetiaan = kesediaan untuk berkorban
               James Kim (1971) pada tangggal 17 Nopember 2006 pada masa liburan pengucapan syukur, Kim
               bersama dengan istrinya Kati dan kedua anak perempuan mereka, Sabine dan Penelope yang masih
               berusia 9 bulan dan 4 tahun pergi berlibur ke Seattle untuk mengunjungi teman-teman mereka.
               Dari Seattle mereka melanjutkan perjalanan ke Gold Beach sekitar 220 km jauhnya dari pesisisr
               Oregon.  Kim dan keluarganya berhenti di sebuah restoran untuk makan malam. Dalam perjalanan
               kedua suami istri itu membuat beberapa kesalahan yang fatal untuk mencapai Gold Beach harus
               mengambil rute 42 dengan melalui exit itu melainkan berjalan terus, kesalahan-kesalahan terjadi
               sehingga akhirnya mereka terjebak di badai salju.  James dan Kati berusaha menggunakan telepon
               genggam mereka namun ternyata tidak ada sinyal di sana. Mereka hanya menunggu sampai hari
               ke tiga mereka mulai kehabisan makanan dan sampai hari ke tujuh James memutuskan untuk
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39