Page 30 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN KEKUATAN SENJATA
P. 30

intelijen yang akurat.


                     Pasukan diberangkatkan dari Muncar Banyuwangi dengan sasaran daerah Kuning dan
                     terus  ke  Munduk  Malang.  Penyeberangan  dilaksanakan  malam  hari.  Rombongan  ini

                     dalam  penyeberangannya  di  tengah  laut  dipergoki  oleh  patroli  Belanda  dan  langsung

                     menembaki  ke  arah  rombongan  pasukan  Ngurah  Rai.  Akibatnya  Cokorde  Rai  Gambir
                     dan  Cokorde  Dharma  Putra  gugur.  Sebagian  berhasil  mendarat  di  Yeh  Kuning  dan

                     sebagian lagi di bawah Ngurah Rai kembali ke Muncar. Keesokan harinya tanggal 4

                     April 1946, rombongan Ngurah Rai berhasil mendarat di Pulukan untuk seterusnya menuju
                     Munduk Malang.


                     Gelombang ketiga, Pasukan M sebagai induk pasukan berangkat pada tanggal 4 April 1946

                     malam  hari.  Mereka  berangkat  dari  pelabuhan  Banyuwangi  dengan  berkekuatan
                     empat  peleton.  Sasarannya  akan  mendarat  di  daerah  Candikusuma.  Saat  fajar

                     menyingsing, rombongan  Pasukan  M  dipergoki  oleh  dua  motorboat  Belanda yang

                     sedang berpatroli. Terjadilah pertempuran antara Pasukan M melawan patroli Belanda.
                     Dengan  taktik  menempel  pada  motorboat  Belanda,  Pasukan  M  sulit  untuk  ditembaki

                     Belanda. Sebaliknya, Pasukan M dapat melemparkan granat-granat tangan ke dek
                     motorboat.  Akhirnya,  satu  motorboat  Belanda  terbakar  dan  tenggelam  serta  yang  satunya

                     melarikan  diri.  Setelah  berhasil  menghancurkan  patroli  Belanda,  Pasukan
                     memerintahkan untuk putar haluan kembali ke Banyuwangi, sebab arus laut yang kuat dan

                     kapal Markadi sendiri berlobang-lobang. Dalam perang ini, pihak Pasukan M gugur dua

                     orang, yakni Sumeh Darsono dan Sidik.


                     Keesokan  harinya,  Pasukan  M kembali berlayar  menuju  Bali  dan  mereka  berhasil

                     melakukan  pendaratan  di  Klatakan,  Melaya,  dan  Candikusuma.  Sesampainya  di  Bali
                     dilakukan  koordinasi  dan  dibentuk  MGGSK  (Markas  Gabungan  Gerakan  Sunda

                     Kecil).  Kemudian  pada  bulan Juli  1946, juga terjadi  pendaratan  pasukan tempur  yang

                     dipimpin oleh Kapten Saestuhadi. Setelah itu terjadilah pertempuran di berbagai
                     daerah.Mula  pertama  pasukan  MGGSK  dihadang  oleh  pasukan  Belanda  di  Klatakan.

                     Terjadilah  pertempuran  sengit.  Pasukan  MGGSK  terdesak  dan  pemimpin  yang  gugur,
                     antara lain Kapten Saestuhadi, Kapten Suryadi, dan Letnan Nurhadi.





                                                              29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34