Page 3 - BAB I Civic's (Ilmu Kewarganegaraan)
P. 3

secara etimologis berasal dari bahasa Latin yakni Civicus yang dapat diartikan sebagai
                   citizen atau citoyen atau merupakan penduduk sipil yang mempraktikkan demokrasi
                   langsung dalam “negara kota” atau polis pada peradaban Yunani kuno. Pada zaman imperium
                   Romawi, istilah Civic berarti “kehormatan”; kalimat lengkapnya adalah “Civic Romanus Sum”
                   yang artinya “aku adalah warga negara dari imperium Romawi” (Aziz Wahab dan Sapriya,
                   2011). Selanjutnya dalam bidang kajian keilmuan Politik dan Demokrasi istilah Civics (civic+s)
                   merupakan istilah yang paling tua sejak digunakan pertama kalinya oleh Chreshore pada
                   tahun 1886. Civics digunakan untuk menunjukkan Civics sebagai the science of citizenship,
                   the relation of man, the individual, to man in organized collections, the individual in his relation
                   to the state (Numan Somantri, 2001) atau Civics diterjermahkan sebagai Ilmu
                   Kewarganegaraan (IKN) yang isinya atara lain mempelajari hubungan antar warga negara dan
                   hubungan antara warga negara dengan negara.
                            Secara terminologi ada beberapa ahli yang memberikan pengertian mendasar pada
                   istilah Civic atau disebut juga dengan Civic’s. Dalam majalah the Citizen and Civics (1886),
                   Henry Randall Waite merumuskan Civics dengan “the science of citizenship, the relation of
                   man, the individual, to man in organized collection, the individual in his relation to the state”;
                   atau yang dimaksud dengan Civics adalah ilmu kewarganegaraan yang membicarakan
                   hubungan manusia dengan manusia dalam organisasi (sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain);
                   dan individu-individu dengan negaranya (Numan Somantri, 1976). Kemudian tidak kalah
                   pentingnya, yaitu kajian dari Stanley E Dimond (1961) dalam arti sempit, Civics dimaksudkan
                   sebagai “…only legal status in a country and the activities closely related to the political
                   function, voting, government organization, holding of public office, and legal rights and
                   responsibility”, atau yang diartikan dengan Civics yakni berkaitan dengan hubungan
                   antarwarga negara dengan negara yang meliputi status formal dalam negara; fungsi dan
                   aktivitas formal dari lembaga-lembaga politik; menyangkut pemilihan umum; organisasi
                   puncak dalam suatu negara; berbagai pengaturan lembaga-lembaga, pelayanan kepada
                   masyarakat; hak-hak serta tanggung jawab setiap warga negara. Stanley E Dimond
                   mengartikaan Civic’s dalam arti luas, yaitu Civic’s diartikan sebagai“…citizenship in addition
                   has also acquired a broad meaning almost synonymous with those desirable personal
                   qualities”; berarti Civics berkenaan dengan segala sesuatu yang dapat menumbuhkan kualitas
                   pribadi warga negara (Numan Somantri, 1976).
                            Civic’s pada dasarnya berisikan substansi “political democracy”, dalam Dictionary of
                   Education, Civics diartikan sebagai “the elements of political science or that branch of political
                   science dealing with the rights and duties of citizens” atau batasan tersebut menunjukkan
                   kedudukan dan muatan Civics, yaitu sebagai cabang dari ilmu Politik yang berisi hak-hak dan
                   kewajiban-kewajiban warga negara (demokrasi politik) (Carter van Good, 1973). Sementara itu
                   Edmonson (1958), mengatakan bahwa “Civics is usually defined as the study of government
                   and of citizenship, that is, of the duties, rights and privileges of citizens”, kemudian A.S.
                   Hornby, menyebutkan Civics sebagai “the study of government and duties of citizens, having
                   to do with a city or citizens” atau batasan di atas menekankan bahwa civics sebagai bidang
                   kajian tentang pemerintahan, hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus diketahui dan
                   dilakukan warga negara, serta hakhak istimewa warga negara (Numan Somantri, 1976).
                   Kemudian Edmonson (1958) mengemukakan bahwa civics adalah kajian yang berkaitan
                   dengan pemerintahan dan yang menyangkut hak dan kewajiban warga negara.
                            Carter Van Good (1973) memeberi argumen mengapa Civic’s disebut ilmu
                   kewarganegaraan, karena dibelakang kata Civic terdapat huruf s. Ini menunjukkan sebagai
                   sebuah ilmu, sama halnya seperti economic’s atau politic’s. Tentu saja Civic’s atau Ilmu
                   Kewarganegaraan ini merupakan sebuah idisiplin ilmu yang memiliki tujuan, metode, dan
                   objek studi tertentu (Aziz Wahab dan Sapriya, 2011). Batasan tersebut menunjukkan
                   kedudukan dan muatan Civics, yaitu sebagai cabang ilmu politik yang berisi hak-hak dan
   1   2   3   4   5   6   7   8