Page 12 - Dokumen-Modul-Novanda ardiansyah (1)
P. 12
aggregator sosial di akar rumput. Kolaborasi semacam ini sangat vital
untuk dikelola oleh lembaga penyelenggara pemilu dalam upaya
memastikan semua elemen generasi muda bisa dijangkau. Berikut hal
yang beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan saatmelibatkan
pemuda dalam proses pemilu:
- Membuat pendidikan politik yang relevan dengan budaya popular
generasi muda.
- Menjaga data tentang partisipasi pemuda melalui pengumpulan data
yang dipimpin pemuda.
- Membuat proses pendaftaran senyaman, semenarik, dan semudah
mungkin bagi semua pemuda, terutama bagi pemilih pemula.
- Mengidentifikasi hambatan dalam pemungutan suara/ partisipasi
sebagai langkah pertama untuk mengatasi masalah dan dengan
mengembangkan ruang yang partisipatif dan inklusif bagi pemuda.
- Berusaha untuk bekerja setara dengan kaum muda mengawal
integritas pemilu melalui pemantauan prosespemilu bersama.
- Sistem yang dibuat dengan baik yang dapat mendukung intervensi
struktural terarah yang mendorong inklusivitas bagi kaum muda dan
kelompok lain.
Berangkat dari hal tersebut, sangat penting bahwa KPU RI, pentahelix,
bahkan partai politik memiliki pemahaman yang jelas tentang prinsip
untuk mengembangkan kebijakan atau program yang memungkinkan
pemuda berpartisipasi dalamkehidupan politik.
KPU RI memiliki peran dalam membantu semua pihak menjadi lebih
inklusif terhadap kaum muda dalam proses pemilu. Karena pemuda,
perempuan dan kelompok lainnya sering dikecualikan akibat bias dan
praktik yang melekat yang ada di lembaga, organisasi atau partai politik
dengan paragdima lama. Kegagapan mereka dalam melibatkan kaum
muda bisa menyebabkan diskriminasi, marginalisasi dan
ketidakpercayaan terhadap demokrasi.
Untuk mengurangi resiko tersebut, kita dapat
mengadopsilangkahlangkah untuk meningkatkan partisipasi kaum muda
dengan membuat program pendampingan dan kepemimpinan untuk
melawan praktik eksklusi dan membina jaringan pemuda; subsidi untuk
memfasilitasi akses pemuda berkegiatan politik di ruang publik; dan
kuota untuk membangun representasi pemuda yang kuat menjadi
petugaspenyelenggaran pemilu hingga tingkat kecamatan.
4