Page 13 - Dokumen-Modul-Novanda ardiansyah (1)
P. 13

KPU  RI  perlu  segera  membentuk  jaringan  lintas  sektor  untuk
               memberikan  keterampilan  dan  pelatihan  bagi  kaum  muda,
               memperlengkapi mereka untuk bekerja secara efektif dan berkelanjutan
               dalam  siklus  politik.  Dengan  demikian,  KPU  RI  bisa  berperan  dalam
               memastikan partisipasi kaum muda, termasuk mengembangkan langkah-

               langkah  untuk  memerangi  keterlibatan  kaum  muda  dalam  kekerasan
               terkait pemilu yang lazim terjadi dalam konteks konflik dan pascakonflik.
               Dengan  demikian,  partisipasi  pemuda  yang  bermakna  dalam  proses
               pemilu sangat penting untuk model perwakilan yang sehat dan inklusif di
               masa depan. KPU RI dapat menjadi hub bagi partai politik, organisasi
               masyarakat  sipil  dan  aktor  lainnya  untuk  memfasilitasi  inisiatif  dan
               kolaborasi lintas sektor.


              Semua pihak memiliki peran sebagai penyelenggara pendidikan politik
               dan  pemilu,  kita  semua  memainkan  peran  penting  dalam  mendorong
               generasi muda agar tertarik dan terlibat dalam proses pemilu. Namun,
               perlu  dingat,  bahwa  pemuda  bukanlah  kelompok  yang  homogen,  dan
               dalam keragamannya, akan menerima pendekatan yang berbeda untuk
               belajar  tentang  demokrasi  dan  proses  pemilu.  Kolaborasi  dengan
               pemangku kepentingan pemilu lainnya, termasuk kampus, media dan—

               yang  terpenting,  kaum  muda  itu  sendiri—akan  menghasilkan  metode
               yang  paling  efektif  untuk  menjangkau  subkelompok  sasaran.  Karena
               kaum  muda  sendiri  bisa  menjadi  pencipta,  pelaksana  serta  penerima
               manfaat pendidikan politik dan pemilu.
              Untuk mencapai target tersebut, pemberi informasi dari lembaga apapun
               harus mampu saling mengoreksi, fungsi ini berperan sebagai “vaksin”
               untuk  mencegah  pernyataan  yang  menghasut  dan  hoax  untuk
               mempertahankan standar pendidikan politik yang berimbang di tengah
               “limbah”  dari  banjir  informasi.  Semua  orang  selalu  sepakat  bahwa
               pendidikan  politik  memiliki  potensi  transformatif  untuk  kelancaran
               pemilu, terutama untuk meredam residu konflik elit politik yang menjalar
               ke akar rumput. Maka, keberadaan anak muda yang mayoritas adalah

               pengguna  media  baru  bisa  menjadi  produsen  bagi  konten-konten
               pendidikan  politik.  Untuk  dapat  melibatkan  anak  muda  menjadi  para
               pendidik politik ada beberapa prinsip yang perlu diketahui, seperti:


              -  Apresiatif: Pastikan bahwa kita mengakui dan mengapresiasi kaum
                   muda.


                                                        5
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18