Page 59 - Dokumen-Modul-Novanda ardiansyah (1)
P. 59
BUDAYA MEDIA SOSIAL
GENERASI Z
Media sosial sudah menjadi budaya sendiri bagi generasi Z di
Indonesia. Di tangan generasi Z, media sosial bukan hanya sekedar
teknologi informasi, tetapi sudah bertransformasi sebagai ruang
rekreasi, kolaborasi, eksistensi, aktualisasi danapreasiasi.
Generasi Z hidup di era dimana informasi tidak lagi dimonopolidan
dikuasai oleh pemilik media. Media sosial berhasil mendorong
demokratisasi informasi, membuat setiap orang berhak mendapatkan
dan memproduksi informasi tanpa terkecuali. Hal ini menjadikan
media mau tidak mau harus lebih dialogis. Media tidak bisa lagi
mendikte pemirsa, terutama generasi Z, yang kini terhubung satu sama
lain dikanal-kanal media sosial. Generasi Z cenderung skeptis
terhadap perusahaan-perusahaan media besar ditingkat nasional
maupun lokal, terutama media konvensional, seperti televisi dan
media cetak.
Bagi generasi Z, konten informasi yang disajikan media konvensional
sudah tidak menarik dan cenderung kaku. Tidakseperti media
konvensional, media sosial dianggap lebih bisamemberikan informasi
yang padat, cepat, singkat, menarik dan dapat diakses saat mereka
butuhkan. Kelebihan ini yang membuat, informasi media sosial lebih
berpotensi viral ketimbang informasi yang diproduksi oleh media
konvensial.Sering kali terlihat media mainstream seperti didikte oleh
media sosial, karena berulang kali mengutip suara media sosial
sebagai sumber utama berita mereka.
Keberadaan generasi Z semakin meyakinkan kita bahwa media sosial
nyata telah mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih
terburuburu, kreatif, instan dan terbuka. Media sosial merupakan sarana
yang paling kuat dalam membentuk perilaku remaja saat ini. Media
sosial berperan penting terhadap berbagai fenomena dan dinamika yang
terjadi pada generasi Z. Kehadiran media sosial membuat perubahan
mendasar pada perilaku generasi Z dalam bermain, bekerja, belajar dan
berinteraksi. Media sosial tidak hanya berdampak pada budaya kita, tapi
51