Page 12 - E-Modul_Berdiferensiasi
P. 12
bangsa Indonesia merdeka adalah bangsa yang berkeadaban luhur, dan
peradabannya memiliki Ketuhanan Yang Maha Esa. Tuhan akan
melindungi negara Indonesia merdeka itu.
4. Peri Kerakyatan
Mohammad Yamin memberikan ilustrasi cukup panjang tentang
poin ini. Peri kerakyatan ini memiliki anak poin lagi, yaitu
permusyawaratan, perwakilan, dan kebijakan. Terhadap anak poin
tersebut, Yamin banyak merujuk kepada kitab suci umat Islam, al-
Qur’an.
5. Kesejahteraan Rakyat
Tidak banyak yang dijelaskan Yamin mengenai kesejahteraan rakyat
ini. Ia hanya mengatakan bahwa perubahan besar yang terjadi dalam diri
bangsa Indonesia berhubungan langsung dengan dilantiknya negara
baru. Selain itu, mengenai kehidupan ekonomi sosial bangsa Indonesia,
Mohammad Yamin membicarakan persoalan tentang kesejahteraan
rakyat atau keadilan sosial yang dikaitkan dengan daerah negara.
c. Soepomo
Pokok pemikiran Soepomo tersebut oleh Nugroho Notosutanto
ditafsirkan bahwa Soepomo mengajukan lima dasar bagi negara merdeka.
1. Persatuan
Persatuan yang dimaksudkan oleh Soepomo adalah persatuan hidup,
persatuan kawulo dan gusti, persatuan antara dunia luar dan dunia batin,
antara mikro kosmos dan makrokosmos, antara pemimpin dan rakyatnya.
Soepomo sangat menekankan adanya persatuan pemimpin dengan
rakyatnya.
2. Kekeluargaan
Karakteristik sosial bangsa Indonesia adalah kekeluargaan, sehingga
hal ini perlu menjadi dasar bagi Indonesia merdeka. Soepomo mengkritik
apa yang disebutnya “kebudayaan Barat”. Menurut Soepomo, orang Barat
berpegang pada prinsip perseorangan (individualisme). Individualisme ini
yang menyebabkan bangsa-bangsa Eropa pada keangkaramurkaan, ia dapat
bersaing dengan sangat keras dan saling menjatuhkan. Sementara, orang
Timur tidak mengenal individualisme. Dalam budaya Timur, sebagaimana
Indonesia, semua orang dianggap sebagai anggota keluarga. Semua
pekerjaan dijalankan secara bersama-sama. Oleh karena itu, negara
Indonesia merdeka harus diselenggarakan atas dasar kekeluargaan dan
gotong-royong.