Page 13 - E-Modul_Berdiferensiasi
P. 13

3. Keseimbangan lahir dan batin

                                      Setiap manusia, menurut Soepomo, dalam pergaulan sosial memiliki
                                  kewajiban  hidup  (dharma)  sendiri  menurut  kodrat  alamnya,  yang
                                  kesemuanya  itu  ditujukan  untuk  mencapai  keseimbangan  lahir  dan
                                  batin.  Batin  di  sini  berkaitan  dengan  agama,  keyakinan,  atau
                                  kepercayaan  yang  dimiliki  masyarakat  Indonesia,  yang  dapat
                                  menjadikan petunjuk jalan dalam kehidupannya. Sementara lahir berarti
                                  hal-hal tampak, ragawi, dan fisikal. Keduanya tidak dapat dipisahkan.

                               4.  Musyawarah
                                      Menurut Soepomo, masyarakat Indonesia sudah terbiasa melakukan
                                  musyawarah sejak dahulu kala. Karena itu, pemimpin negara Indonesia,
                                  menurut Soepomo, hendaknya bermusyawarah dengan rakyatnya, atau
                                  dengan  kepala-kepala  keluarga  dalam  desa,  agar  terwujud  pertalian
                                  antara pemimpin dan rakyat.

                               5.  Keadilan rakyat.
                                      Setiap pemimpin, mulai dari kepala desa, menurut Soepomo, harus
                                  bertindak sesuai dengan prinsip keadilan dan cita-cita rakyatnya.

                           d.  Moh. Hatta
                                      Menurut Moh. Hatta, Pancasila sebenarnya tersusun atas dua dasar.
                               Pertama, berkaitan dengan moral, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua,
                               berkaitan  dengan  aspek  politik,  yaitu  kemanusiaan,  persatuan  Indonesia,
                               demokrasi  kerakyatan,  dan  keadilan  sosial.  Ketuhanan,  menurut  Hatta,
                               menjadi  dasar  yang  memimpin  cita-cita  kenegaraan  Indonesia  untuk
                               menyelenggarakan  segala  yang  baik  bagi  rakyat  dan  masyarakat.
                               Kemanusiaan  menegaskan  pentingnya  perbuatan  yang  baik  dalam
                               penyelenggaraan  pemerintah,  sehingga  ia  menjunjung  tinggi  nilai-nilai
                               kemanusiaan.  Persatuan  Indonesia  menegaskan  sifat  negara  Indonesia
                               sebagai negara nasional  yang satu, tidak terbagi-bagi ke dalam ideologi,
                               golongan, dan kelompok tertentu. Dasar kerakyatan menegaskan bahwa apa
                               yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemauan, kehendak, dan
                               aspirasi rakyat. Dasar keadilan sosial merupakan pedoman dan tujuan bagi
                               adanya Indonesia.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18