Page 8 - E-modullll_merged_removed_Neat
P. 8
mengatakan, “Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak
hidup dalam taman-sarinya internasionalisme”. Dengan
demikian, dasar pertama, kebangsaan Indonesia, harus
bergandengan tangan dengan dasar kedua, internasionalisme.
Soekarno mengutip pendapat Mahatma Gandhi, “Saya
seorang nasionalis, tetapi kebangsaan saya adalah
perikemanusiaan."
3. Mufakat dan demokrasi
Gambar : Aklamasi, Demokrasi, dan Musyawarah Mufakat
Sumber: https://images.app.goo.gl/FszaC9Zuq9E7N36a9
Soekarno mengatakan, “Negara Indonesia bukan satu negara
untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan
walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara, 'semua
buat semua, satu buat semua, semua buat satu.' Saya yakin,
bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya negara Indonesia ialah
permusya-waratan, perwakilan.” Dasar yang ketiga inilah,
menurut Soekarno, menjadi tempat terbaik untuk memelihara
agama Islam. Sehingga, jika ada yang belum memuaskan,
permusyawaratan inilah yang harus dilakukan. Soekarno
memberikan tanggapan terhadap perdebatan alot di antara
anggota BPUK tentang apakah Indonesia akan berdasarkan
Islam atau tidak.
4. Kesejahteraan sosial
Prinsip keempat yang diusulkan Soekarno adalah
kesejahteraan sosial. Menurut Soekarno, prinsip keempat ini
belum ada yang membicarakan selama sidang pertama BPUPK.
Kesejahteraan sosial di sini, menurut Soekarno, “tidak akan ada
kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka”. Prinsip ini dikaitkan
oleh Soekarno dengan prinsip ketiga.